Berita

(Kemenag Bintan) - Rabu  (05/10/2022),  Penyuluh Agama Islam (PAI) di wilayah kerja KUA (Kantor Urusan Agama) Kecamatan Bintan Timur terima bimbingan tentang haji dari Bank Muamalat Tanjungpinang.  Selain penyuluh, kegiatan ini juga dihadiri Majelis Taklim Saudara Baru Kecamatan Bintan Timur serta staf KUA Kecamatan Bintan Timur. 

Dalam paparannya, Aditya Dian Eko Putra dan Anisma selaku perwakilan Bank Muamalat Tanjungpinang mengharapkan kerja sama para penyuluh untuk menyosialisasikan bahwa Bank Muamalat adalah termasuk bank untuk mendapatkan porsi kuota haji.  Lebih lanjut disampaikan bahwasannya untuk mendapatkan porsi haji maka calon jemaah haji harus menyetorkan uang Rp25.000.000, di mana daftar tunggu haji saat ini di Kabupaten Bintan kurang lebih selama 24 tahun. 

“Banyak keuntungan yang diperoleh ketika para jemaah calon haji menabung di Bank Muamalat, Jemaah akan mendapatkan layanan jemput bola ke rumah bila dibutuhkan,” kata Aditya.

Sedangkan Anisma saat itu memaparkan bahwa Bank Muamalat memberikan dana talangan haji sesuai dengan kemampuan calon jemaah haji dalam mendapatkan porsi kuota haji melalui SISKOHAT. “Nasabah calon haji tersebut nantinya setelah mendapat porsi haji dari Kementerian Agama maka yang bersangkutan akan mencicil ke Bank Muamalat sesuai plafon anggaran yang dibutuhkan dan paling lama  5 tahun,” terang Anisma kepada peserta.

Kepala KUA Kecamatan Bintan Timur, H. Zulfahri, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada manajemen Bank Muamalat yang memberikan penerangan pendaftaran calon jemaah haji khususnya di Bank Muamalat untuk memperoleh porsi haji.  “Jika ada peserta yang hadir berkeinginan  memperoleh porsi kuota haji maka tidak ada salahnya melalui Bank Muamalat,” ucap Zulfahri.

Selama kegiatan berlangsung menurut pantauan kontributor berita, Qodir, acara berjalan dengan baik dan lancar biarpun sebelumnya daerah Bintan Timur diguyur hujan, akan tetapi antusiame peserta sangat tinggi. Lebih rinci, disampaikannya, peserta yang hadir dari Penyuluh Agama Islam adalah Herman, Muhammad Abdul Qodir, Heri Yulianto, Fauzani, Ahmad Zuhdi, dan Farida serta para mualaf dan pengurus Majelis Taklim Saudara Baru. (qodir/AP)