Parman Effendi Berikan Tausiyah Isra Mikraj 1445 H di Desa Air Gelubi
Parman Effendi Berikan Tausiyah Isra Mikraj 1445 H di Desa Air
Gelubi
Kemenag Bintan (Humas)—Momentum Isra Mikraj 1445 H menjadi
momentum yang membanggakan bagi jajaran dan ASN Kantor Kemenag Bintan. Betapa
tidak, sejumlah ASN Kemenag Bintan pada saat yang hampir sama, Kamis, 8
Februari 2024 yang bertepatan dengan 27 Rajab 1445 H melaksanakan tugas mulia
memberikan tausiyah Isra Mikraj di penjuru pulau-pulau di Bintan.
Kabupaten Bintan memang memiliki beberapa kecamatan yang letak
geografisnya tidak berada di mainland Pulau Bintan. Berada di pulau-pulau kecil
menjadi tantangan tersendiri bagi sebuah perjuangan dakwah.
Seperti yang dilakoni oleh Ustaz H. Parman Effendi, seorang ASN
Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Bintan pagi-pagi sekali harus sudah menuju
Pulau Air Gelubi, Bintan Pesisit untuk memberikan tausiyah di Masjid Musyahadah
Desa Air Gelobi.
Tampak sejumlah undangan dalam kegiatan itu seperti Camat Binsir
yang di wakili oleh Sekcam dan Kasi Kesra, Kades Desa Air Gelobi serta anggota
BPD. Dalam sambutannya Kades Desa Air Gelobi menyampaikan bahwa untuk
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT bagi masyarakat Desa Air
Gelubi dia meminta warganya untuk menjadikan peringatan Isra Mikraj Nabi
Muhammad SAW sebagai momentum untuk memperbaiki ibadah salat agar memperoleh
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Dalam tausiyahnya Parman mengingatkan, bahwa peristiwa Isra Mikraj
yang dialami Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu mukjizat beliau, untuk
menjemput perintah salat lima waktu sehari semalam. Bersama Malaikat Jibril
dengan mengendari kendaraan Buraq yang langsung Allah SWT hantarkan dari surga
secepat kilat. Alkisah, dalam perjalanannya dari Masjidil Haram di Mekah menuju
Masjidil Aqsha di Palestina banyak diperlihatkan perumpamaan yang dapat diambil
iktibar atau pelajaran dalam kehidupan.
Misalnya Nabi Muhammad diperlihatkan orang yang memanen padi,
setelah dipanennya padi itu tumbuh dan berbuah lagi begitu seterusnya hingga
berulang lagi. Maka Nabi Muhammad bertanya kepada Malaikat Jibril, perumpamaan
apa wahai Jibril, maka Jibril menjawab, bahwa itu adalah perumpamaan dari
umatmu yang ketika hidup di dunia bersedekah jariyah.
“Namun yang terpenting dari peringatan ini adalah kita sebagai
umat Islam dapat menjaga kewajiban perintah Allah SWT yaitu berupa salat lima
waktu dengan kesadaran dan keikhlasan. Jika ibadah salatnya baik maka yang lain
ikut baik juga dan sebaliknya jika salatnya buruk maka ibadah yang lain ikut
buruk juga,” imbuhnya.
Di sela-sela acara tausiyah diberikan quiz kepada anak-anak yang
bisa menghafalkan salawat Busyro dan salawat Nariyah. Anak-anak yang bisa
bersalawat dengan benar diberikan sagu hati yang telah disediakan Kades Air Gelubi.
Ustadz Parman pun menutup acara dengan doa.
Parman.