Pembimbingan Haji Hari Kedua Bahas Kebijakan Pelayanan Kesehatan Haji dan Alur Perjalanan Ibadah Haji
(Kemenag
Bintan) – Ahad (29/5/2022), kegiatan pembimbingan jemaah haji reguler tingkat
Kabupaten Bintan tahun 1443 H/2022 M pada hari kedua membahas kebijakan
pelayanan kesehatan haji dan alur perjalanan ibadah haji. Materi disampaikan
oleh dr. H. Bambang Utoyo, perwakilan dari Dinas Kesehatan Bintan dan Kepala
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bintan, H. Erman Zaruddin.
Di hadapan 34 JCH (Jemaah Calon Haji) dokter Bambang memaparkan bahwa prinsip kesehatan haji adalah jemaah dapat menjalankan ibadah haji sesuai ajaran Islam tanpa membahayakan keselamatan pribadi dan jemaah lainnya. Tujuan bimbingan kesehatan jemaah haji ini adalah meningkatkan kondisi kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan, menjaga agar jemaah haji dalam kondisi sehat selama menunaikan ibadah, sampai tiba kembali di tanah air, dan mencegah terjadinya transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar / masuk oleh jemaah haji.
Pada saat itu ia menyampaikan critical period (periode kritis) bagi jemaah haji. Disebutkannya kematian jemaah haji paling banyak terjadi pada critical period. “Faktor yang mempengaruhi nya adalah suhu, kepadatan massa, dan aktivitas yang tinggi. Ia juga mengungkapkan penyakit komorbid yang ditemukan pada jemaah haji, yang paling umum adalah hipertensi,” papar dokter yang sudah 3 kali mendapat tugas haji di Arab Saudi ini.
Dokter Bambang juga membeberkan kondisi menjelang ibadah di Armuzna (Arofah, Muzdalifah, dan Mina) dan kondisi jemaah pasca melaksanakan ibadah di Armuzna. Ia mengingatkan kepada jemaah untuk menghindari sengatan panas/heat stroke dengan sering minum air mineral, menghindari beraktivitas di luar tenda, mengikuti jadwal dan rute saat melontar jumrah, selalu memakai APD (alat pelindung diri), dan segera menghubungi petugas jika sakit.
Pemateri kedua adalah Kakankemenag Bintan, H. Erman Zaruddin. Ia menjelaskan tentang alur perjalanan ibadah haji dimulai dari titik pemberangkatan di Bintan Utara ke embarkasi di Batam dan kepulangan jemaah haji dari Arab Saudi.
“Sebelum pemberangkatan haji, jemaah sebaiknya menyiapkan mental dan spiritual terlebih dahulu. Jemaah melakukan tes PCR 3 hari (72 jam) sebelum keberangkatan, tes PCR dilaksanakan tanggal 12 Mei 2022. Sebelum berangkat selesaikan segala urusan baik pribadi maupun yang berkaitan dengan orang banyak/urusan perkerjaan. Dari rumah sebelum berangkat dianjurkan salat sunah safar dan berdoa untuk keselamatan diri dan keluarga. Dalam perjalanan dari rumah ke asrama haji perbanyak zikir dan doa dan menerapkan protokol kesehatan,” urai Erman.
Erman juga mengimbau jemaah untuk tertib dan teratur saat menuju Bandara sesuai dengan regu dan rombongannya. “Perhatikan tas tentengan dan tas paspor. Turun dari bus dengan tertib, antri dengan sabar ketika pemeriksaan imigrasi, terapkan protokol kesehatan dengan disiplin, dan patuhi arahan dan instruksi dari petugas kloter,” pesannya.
Pada saat itu Erman juga memberikan beberapa pesan saat tiba dan melaksanakan rukun haji di Mekkah, Arafah, dan Mina. Pada kegiatan pembimbingan ini jemaah juga dipersilakan untuk mengajukan pertanyaan. Setelah mengikuti pembimbingan jemaah haji regular selama 2 hari di Kantor Kemenag Bintan, jemaah selanjutnya mengikuti pembimbingan manasik haji yang dipusatkan di 2 kecamatan yaitu Bintan Utara dan Bintan Timur. (AP)