Pembinaan Guru Agama Krsiten, Hj. Ermayati Jelaskan Konsep dan Tujuan Kurikulum Merdeka
Pembinaan Guru Agama Krsiten, Hj. Ermayati
Jelaskan Konsep dan Tujuan Kurikulum Merdeka
Kemenag Bintan (Humas) - Kurikulum Merdeka adalah sebuah kurikulum yang memberikan
kebebasan kepada satuan pendidikan untuk mengembangkan pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Hal tersebut dikatakan oleh
Hj. Ermayati, salah satu narasumber Dalam kegiatan Pembinaan Guru Agama Kristen
yang diselenggarakan oleh Kantor Kemenag Bintan, Minggu (25/2/2024).
Ermayati menjabarkan tujuan Kurikulum Merdeka antara lain untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik, mengembangkan karakter
peserta didik yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila, memberikan kebebasan
kepada satuan pendidikan untuk mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik peserta didik dan menciptakan pendidikan yang
berkualitas dan setara.
Pada prinsipnya, Kurikulum Merdeka berpusat pada siswa,
Berdiferensiasi, berorientasi pada proyek, mengasah soft skills dan karakter, mendukung
pembelajaran sepanjang hayat, menekankan pada pembelajaran yang kontekstual.
Strategi Pembelajaran di Kurikulum Merdeka
Implementasi kurikulum merdeka memerlukan strategi dalam
pelaksanaannya.
Pertama, strategi pembelajaran kolaboratif, merupakan strategi
pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk mencapai
tujuan pembelajaran bersama.
Kedua, strategi pembelajaran berbasis masalah, adalah strategi
pembelajaran di mana siswa menghadapi masalah yang autentik dan menggunakan
pemecahan masalah untuk memperoleh pemahaman konsep.
Ketiga, strategi pembelajaran berbasis proyek, adalah strategi di
mana siswa terlibat dalam proyek nyata yang membutuhkan pemecahan masalah,
kerjasama tim, dan penerapan pengetahuan.
Keempat, strategi pembelajaran berbasis diskusi, merupakan
strategi pembelajaran di mana siswa terlibat dalam diskusi kelompok yang terfokus
untuk memperdalam pemahaman dan membangun pengetahuan.
Kelima, strategi pembelajaran berbasis inkuiri, yaitu strategi di
mana siswa mengembangkan pertanyaan, menyelidiki, dan menemukan jawaban melalui
eksplorasi mandiri.
Keenam, strategi pembelajaran berbasis simulasi,
merupakan strategi di mana siswa terlibat dalam pengalaman simulasi yang
menggambarkan situasi atau konsep tertentu.
Ketujuh, strategi pembelajaran berbasis pengalaman, yaitu strategi
di mana siswa belajar melalui pengalaman langsung dan refleksi terhadap
pengalaman tersebut.
Hatiman.