Pemerintah Bintan Sediakan WiFi di 300 Rumah Ibadat, Perluas Akses Internet Hingga Pelosok
Pemerintah Bintan Sediakan WiFi di 300 Rumah Ibadat, Perluas Akses Internet Hingga Pelosok
Kemenag Bintan (Humas) - Pemerintah Kabupaten Bintan terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan aksesibilitas digital bagi masyarakat. Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bintan, telah disediakan layanan WiFi (Wireless Fidelity) di 300 rumah ibadat yang tersebar di seluruh wilayah Bintan. Selain itu, 64 titik Akses Internet (AI) juga telah dibangun di berbagai fasilitas seperti Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Puskesmas, Posyandu, hingga Puskesmas Pembantu (Pustu).
Penyediaan akses internet ini merupakan hasil usulan yang diajukan kepada Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi RI). Program BAKTI AKSI (Akses Internet) ini menggunakan teknologi fiber optic, radio link, dan Very Small Aperture Terminal (VSAT) untuk menjangkau wilayah terpencil.
Bupati Bintan, Roby Kurniawan, menuturkan bahwa program ini adalah langkah strategis untuk memanfaatkan peluang dari pemerintah pusat guna mempercepat pemerataan digitalisasi di daerah.
“Alhamdulillah, akses internet sudah mulai masuk ke sekolah-sekolah, Puskesmas, Polindes, bahkan hingga ke Pustu. Lokasinya dominan di pulau-pulau dan perbatasan. Kita berharap ini bermanfaat untuk kemajuan pelayanan masyarakat di Kabupaten Bintan,” jelas Roby saat pada Kamis, 12 Desember 2024.
Roby menambahkan bahwa pemerintah daerah akan terus bersinergi dengan Komdigi RI untuk memperluas jaringan akses internet hingga mencakup seluruh wilayah Bintan.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah-sekolah dan pelayanan administrasi di pusat-pusat kesehatan masyarakat, terutama di wilayah kepulauan.Salah satu manfaat yang dirasakan adalah kemudahan dalam proses pembelajaran digital di sekolah. Selain itu, Polindes yang berlokasi di pulau-pulau kini dapat lebih mudah melakukan penginputan data administrasi pelayanan kesehatan masyarakat.
Hingga saat ini, sekitar 4.078 lokasi di Indonesia telah terhubung dengan layanan Satelit Republik Indonesia 1 (SATRIA-1) melalui program BAKTI AKSI. Pemerintah menargetkan hingga akhir tahun 2024, layanan SATRIA-1 dapat menjangkau hingga 20 ribu lokasi di seluruh Indonesia.
Hatiman.