Pendeta Evans D. Dongoran Sampaikan Moderasi Beragama Dalam Perspektif Kristen
Pembimas Kristen Berikan Materi Aktualisasi Guru PAK Dalam MB
Kemenag Bintan (Humas) – Sahat Sihombing, Pembimas Kristen Kanwil
Kemenag Kepri menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Pembinaan Guru Agama
Kristen yang diselenggarakan oleh Kantor Kemenag Bintan di De Villa Bintan,
Minggu (25/2/2024). Sahat Memberikan materi dengan judul Aktualisasi Guru Pendidikan Agama Kristen
dalam Moderasi Beragama.
Dia mengatakan guru PAK memiliki target audiensinya yaitu murid
murid di sekolah. Guru berkesempatan untuk menyampaikan wawasan dasar moderasi
beragama dan realitas keberagaman beragama serta dinamikanya kepada
murid-muridnya.
”Sebagai guru PAK kita harus memiliki tugas yang sama, mengedukasi generasi muda agar
memiliki visi yang sama tentang masa depan bangsa ini dan berkelanjutan,”
ujarnya.
Guru PAK menurut Sahat mampu mengajarkan hidup
bersama dan berdampingan dengan latarbelakang yang berbeda, tidak hanya agama,
tetapi juga dengan keanekaragaman suku bangsa, bahasa, dan adat istiadat
Tiga kelompok besar yang memiliki peran dalam
mengimplementasikan moderasi beragama;
Pertama, kelompok yang tinggal di perkotaan
besar. Kelompok ini adalah sibuk bekerja dan memiliki waktu yang kurang untuk
berinteraksi dengan tetangganya. Kelompok ini harus menjadi sasaran.
Kedua, Kelompok kelas menengah. Jumlahnya
lebih banyak dibandingkan dengan kelompok besar. Karakteristiknya kelompok ini
memiliki kemampuan daya beli di atas rata-rata.
Ketiga, Kelompok masyarakat milenial.
Masyarakat milenial ini didominasi oleh generasi muda. Tugas kita adalah
menyiapkan mereka untuk menggantikan kita lebih baik lagi.
Tugas guru PAK dimasa kini dan masa depan
adalah bertanggungjawab untuk melahirkan generasi yang hidup dalam hidup moderat,
menjaga dan memelihara nilai kemanusiaan dalam bingkai keagamaan dan guru PAK perlu menyadarkan landasan metanasari.
Guru PAK juga memiliki tiga tanggungjawab
dalam kehidupannya yaitu;
Pertama, sebagai pembelajar, untuk memberikan
pembelajaran mengenai pemahaman moderasi beragama yang berpijak pada metanasari
utama Alkitab. Sebagai proses pembelajaran tersebut berujung kepada kemuliaan Tuhan.
Kedua, sebagai pembelajaran, guru memiliki
tanggungjawab untuk terus mempelajari firman Tuhan bagi dirinya sendiri, agar
kekuatan hikmat Tuhan menentukan.
Ketiga, ebagai pelaku ajaran wajib menjalankan pola beragama secara moderat dalam
kehidupan pribadi dan dapat dilakukan kehidupan nyata keseharian, baik dalam
relasi sesama maupun dalam relasi media sosial.
Hatiman.