Pengawas MI/RA Kemenag Bintan Bahas Hal yang Harus Diperhatikan Saat Ibadah Berjemaah
(Kemenag
Bintan) – Ceramah/kultum (kuliah tujuh menit) pada Selasa (12/4/2022) yang
bertepatan dengan 10 Ramadan 1443 H disampaikan oleh Pengawas MI/RA Kantor
Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bintan, Ida Nuryati. Dalam tausiahnya ia
mengimbau jajaran pegawai untuk menjaga beberapa hal penting diperhatikan saat
ikut ibadah berjemaah di masjid/musala.
Mengawali tausiahnya, Ida mengatakan dalam bulan Ramadan ini banyak pahala yang bisa diraih. Selain ibadah wajib, amalan-amalan sunnah juga dikenai pahala berlipat ganda. Namun dalam menjalankan ibadah, khususnya yang dilakukan secara berjemaah, Ida meminta kepada hadirin sebagai jemaah salat untuk saling instrospeksi diri demi kenyamanan jemaah lainnya.
“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika salat berjemaah, pertama jangan menggunakan wewangian yang menyengat, karena dapat menganggu kekhusyukkan jemaah salat yang lain. Kedua, ketika sedang salat berjemaah dan ingin menguap, jangan lupa untuk menahan uapannya dan tidak menguap sepuasnya, karena aroma mulut juga bisa mengganggu jemaah lainnya,” ucap Ida pada kegiatan yang bertempat di Aula Kemenag Bintan tersebut.
“Ketiga, dari pengalaman yang saya dapati, sebaiknya jemaah salat dapat lebih peduli dengan anak-anak yang ikut salat. Sebaiknya anak-anak (yang masih belajar membiasakan diri salat di masjid secara berjemaah dan belum khusyuk) tidak dibiarkan ditempatkan pada tengah saf, karena kalau mereka meninggalkan saf pada saat salat berlangsung, maka kesempurnaan salat menjadi berkurang (karena tidak rapat safnya). Sebaiknya anak-anak ditempatkan pada paling pinggir barisan saf,” urainya yang saat itu didampingi oleh Brigitta Bintani selaku pembawa acara.
“Perihal jemaah salat anak-anak termasuk yang remaja yang juga perlu diperhatikan adalah tolong diberikan pengajaran kepada mereka, ada kontrol dari kita sebagai orang yang lebih tua agar salat dapat berjalan dengan khusyuk dan mereka ikut salat tepat waktu dari awal hingga akhir, dan tidak masih bercanda tertawa ketika sudah takbir pertama salat. Jangan tidak peduli dan dibiarkan, tidak adanya salahnya kita menyampaikan kepada anak-anak tersebut dengan cara yang baik bahwa dalam beribadah harus memperhatikan kekhusyukan jemaah lainnya,” imbuhnya.
Ida menambahkan, hal keempat yang harus diperhatikan ketika sedang berada di masjid atau seusai salat berjemaah adalah memperbanyak zikir dan hafalan Al-Qur’an. Di bulan Ramadan ini banyak ladang pahala yang bisa diraih untuk mengurangi perbuatan dosa yang telah lalu.
Terakhir kelima, adalah menghindari berghibah. “Selain instrospeksi diri kita juga sebaiknya bisa mengontrol diri untuk tidak berghibah, ghibah adalah membicarakan fakta yang tidak baik dari orang lain. Mari kurangi ghibah dan bersihkan pikiran dan hati pada hal-hal tidak baik yang sering dilakukan, mulai pada bulan Ramadan ini,” ajaknya. (AP)