Pengawas SD Kemenag Bintan Rudi. A. Putra Dampingi Tim Subdit PAI SD/ SLB Kemenag RI
Pengawas SD Kemenag Bintan Rudi. A. Putra
Dampingi Tim Subdit PAI SD/ SLB Kemenag RI
Kemenag Bintan (Humas)_Pengawas SD Kantor Kemenag
Bintan, Muhammad Rudi A. Putra mendampingi kedatangan tim Subdit PAI SD/SLB selama
melakukan monev di Bintan, Kamis, 15 Juni 2023.
Setelah mengunjungi Kantor Kemenag Bintan, SD 004
Mantrust Toapaya, Kasubdit Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Dasar (SD) dan
Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Kemenag RI, Nanik Puji Hastuti dan tim
melakukan monev di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kijang, sebuah lembaga
pendidikan yang berfokus pada siswa berkebutuhan khusus di Bintan.
Rudi menyebutkan tim tertarik dengan tantangan
aksesibilitas yang mereka hadapi. Terletak di Kampung Wacopek, Gunung Lengkuas,
Kabupaten Bintan, sekolah ini memiliki akses jalan yang sempit dan cukup sulit,
terutama ketika musim hujan tiba.
“Biasanya kalau ada yang bawa mobil, kami (guru)
jemput di ujung jalan pakai motor karena masuk kesini jalannya sempit. Karena
belum diaspal, kalau hujan juga jadi agak licin,” terang, guru SLB Negeri
Kijang, Devi Meisyaroh.
Kasubdit Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah
Dasar (SD) dan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Kemenag RI, Nanik Puji Hastuti,
didampingi oleh tim monev Kanwil Kemenag Kepri Trismariana, Endrayanti dan
Nurhayati, pengawas PAI SD Rudi A. Putra, serta staf Seksi PAIS Kemenag Bintan
Safinah mengunjungi sekolah ini untuk melakukan monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan ujian PAI. Mereka diajak berkeliling untuk melihat keadaan
sekolah.
Nanik memastikan sekolah bagi siswa berkebutuhan
khusus itu turut menyelenggarakan Pendidikan Agama Islam bagi siswanya yang
beragama Islam. Nanik terkesan dengan semangat dan komitmen guru-guru SLB
Negeri Kijang dalam memberikan pendidikan kepada siswa berkebutuhan khusus. Ia
memuji keberhasilan sekolah ini dalam mengatasi tantangan yang dihadapi.
Rudi mengatakan SLB Negeri Kijang adalah sekolah
yang melayani 11 siswa dengan kebutuhan khusus seperti tunagrahita, tunarungu
dan autis. Dalam upaya untuk memastikan pendidikan yang berkualitas, sekolah
ini memiliki enam guru yang telaten dan penuh kesabaran, serta didukung oleh
seorang kepala sekolah dan satu pegawai administrasi. Meskipun sekolah ini
hanya memiliki tiga ruang kelas, semangat mereka untuk memberikan pendidikan
yang terbaik kepada setiap siswa tidak pernah surut.
Kendala aksesibilitas dan infrastruktur yang
membatasi pertumbuhan sekolah ini perlu menjadi perhatian serius bagi
pemerintah daerah. Salah satunya untuk meningkatkan kondisi jalan menuju
sekolah, termasuk rencana perbaikan dan perluasan akses jalan.
Kontri: Rudi A. Putra