Penyuluh Agama Islam Ustadz Rio Putra Berikan Tausiyah Isra Mikraj di SMAN 6
Penyuluh
Agama Islam Ustadz Rio Putra Berikan Tausiyah Isra Mikraj di SMAN 6
Kemenag Bintan
(Humas)—Penyuluh Agama Islam Kantor Kemenag Bintan, Ustadz Rio Putra Sikumbang memberikan
tausiyah Isra Mikraj 1445 H di SMAN 6 Senggarang, Tanjungpinang.
Kegiatan dihadiri
Kepala SMAN 6 dan seluruh majelis guru, tata usaha, dan siswa-siswi SMAN 6
Tanjungpinang. Kegiatan dilaksanakan Jumat (16/2/2024) pagi.
Rio menjelaskan
Isra dan Mikraj sudah tiap tahun di bulan Rajab dimemeriahkan dalam mengenang
peristiwa yang bersejarah di diri Nabi Muhammad Saw. Artinya peristiwa Isra wal
Mikraj terjadi saat Rasulullah baru saja mendapat musibah dengan meninggalnya
orang-orang yang disayangi, antara lain istrinya Siti Khadijah dan pamannya.
Untuk
memberikan kabar gembira kepada Rasulullah, maka turunlah wahyu surat Bani
Israil ayat 1 dimana Allah memerintahkan melaksanakan Isra wal Mikraj untuk
menghibur diri Nabi Muhammad Saw agar jangan bersedih berlarut larut.
“Allah
memperlihatkan kekuasaan Allah yang maha besar dan menjadi sebab turunnya ayat
tersebut,” ujar Rio.
Arti dari Isra
adalah perjalanan sedangkan Mikraj artinya diangkatnya Rasulullah ke dari
masjid Aqso ke langit 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 sampai ke Sidratul Muntaha. Di
situlah Muhammad SAW memperoleh perintah salat 50 waktu.
“Muhammad turun
ke langit maka nabi Muhammad ditanya oleh Nabi Musa a.s Hai Muhammad, perintah
apa yang kamu dapat dari Allah? Maka Rasulullah menjawab salat 50 waktu. Terus
nabi Musa menyuruh Muhammad naik lagi menemui Allah minta agar dikurangi sampai
terjadi 9 kali bolak balik yang akhirnya menjadi 5 waktu dengan 17 rakaat. Setelah
itu Nabi Muhammad Saw turun ke bumi sebelum salat subuh,” jelas Rio.
“Peristiwa Isra
dan Mikraj ini tidak bisa diterima dengan akal sehat manusia tetapi dengan
keimanan dan yakinan kepada Allah, sebab semua itu kehendak Allah. Kun fa ya
Kun kata Allah bisa terjadi tak satu dinding yang menghalangi kekuasaan Allah
SWT,” ujarnya lagi.
“Jadi Isra wal
Mikraj itu memiliki esensi untuk menegakkan salat. Artinya salat adalah
kewajiban yang mutlaq dari Allah. Mari lah kita dirikan ibadah salat dan salat sunnah
lainnya agar kewajiban ditunaikan dan sunnah sebagai tabungan amalan kita
kepada Allah SWT,” imbuh Rio.
Dia mengatakan salat
adalah tiang agama, siapa meninggalkan saalat berarti meruntuhkan agama sendiri
tapi sebaliknya siapa menegakkan salat berarti membangun agama yang ada
didirinya.
“Demikian
ceramah singkat kita agar kita memikrajkan (mengangkat) iman kita semangkin
kuat kepada Allah di dalam hidup dan kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
Rio.