Pimpin Rapat Terbatas Bahas Wakaf, Erman Zaruddin Minta Stakeholders Wakaf di Bintan Optimalkan Potensi Wakaf Tunai
Pimpin Rapat Terbatas Bahas Wakaf, Erman Zaruddin Minta Stakeholders Wakaf di Bintan Optimalkan Potensi Wakaf Tunai
Kemenag Bintan (Humas)_Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan, H. Erman Zaruddin memimpin rapat terbatas yang membahas potensi wakaf di Bintan. Rapat dilaksanakan di aula Mini Kantor Kemenag Bintan, Ceruk Ijuk, Rabu, 3 Mei 2023.
Hadir sejumlah undangan antara lain Ketua BWI Bintan Dr. Suparman Manjan, Kasi Bimas Islam Kemenag Bintan, Penyelenggara Zakat Wakaf Kemenag Bintan, dan sejumlah Kepala KUA di Bintan. Rapat mendengarkan sejumlah progres tata kelola wakaf di masing-masing kecamatan.
Ketua BWI Bintan, Dr. Suparman Manjan dalam sambutannya mengatakan saat ini hampir semua badan wakaf mulai fokus pada wakaf tunai. Program wakaf tunai dimulai dari sekolah dan madrasah yang sekaligus berfungsi untuk mengenalkan wakaf tunai sejak dini.
“Besarnya potensi wakaf tunai, sejumlah badan wakaf memiliki dana wakaf tunai yang sama besarnya dengan bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Memang jika dikelola dengan baik wakaf dapat menyelesaikan banyak masalah. Banyak nadzir saat ini mengelola wakaf dengan tujuan yang lebih produktif,” ujar Suparman Manjan.
“Dalam tata kelola wakaf tidak bisa one man show tetapi harus kolaborasi semua pihak. Kita perlu perbanyak sosialisasi ke sekolah dan madrasah dengan pelibatan banyak penyuluh sehingga wakaf tunai mampu menjadi gaya hidup baru,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin dalam arahannya mengatakan butuh kepedulian semua pihak dalam tata kelola wakaf di Bintan. Secara umum, kata Erman tanah wakaf di Bintan cukup luas tapi angka sertifikasinya masih rendah.
“Kita membutuhkan data hidup agar bisa berbicara lebih jauh terhadap pengamanan asset wakaf. Perlu penjelasan detail terhadap setiap asset wakaf yang ada. Kita menyadari bahwa banyak asset tanah wakaf di Bintan yang berada di lahan hijau sehingga tidak bisa disertifikatkan. Tetapi asset wakaf di lahan hijau bisa diterbitkan AIW sebagai bentuk pengamanan asset wakaf,” jelas Erman Zaruddin.
Erman meminta jajarannya bersama BWI melakukan pertemuan lebih lanjut untuk melakukan kegiatan bersama. “Bentuk kegiatannya bisa berupa orasi ilmiah wakaf dalam bentuk halal bi halal sehingga syarat makna. Kita bisa gelar kegiatan di STAIN SAR Kepri sekaligus meminta pengajar disana untuk menjelaskan wakaf tunai,” pintanya.
Terkait dengan nadzir wakaf yang telah wafat di beberapa kecamatan, Erman meminta jajarannya untuk mengkonsultasikan tata cara penggantian nadzir baik pada BWI Provinsi maupun BWI Pusat.
Lebih lanjut, Erman meminta jajarannya berkolaborasi mengaktifkan Sekretariat BWI Bintan di Pasar Tani. Sekretariat BWI Bintan perlu segera direvitaslisasi dengan antara lain menyiapkan SDM pelayanan. SDM pelayanan tersebut, kata Erman bisa mengoptimalkan penyuluh agama Islam Kemenag Bintan yang khusus menangani wakaf.
“Penyelenggara zakat dan wakaf bisa optimalkan pelayanan disitu minimal setangah hari setiap harinya. Selanjutnya memasang plang nama dan kebutuhan lainnya sehingga fungsi dan peran sekretariat dapat memberi kemudahan dalam pelayanan perwakafan di Kabupaten Bintan,” imbuhnya.
“Wakaf sangat besar kekuatannya dalam membangkitkan ekonomi umat Islam. Saat ini merupakan eranya wakaf tunai. BWI wajib menjadi pelopor gerakan wakaf tunai. Kita bisa mulai menganjurkan ASN Kemenag berwakaf tunai, selanjutnya kita gandeng pemerintah daerah. Segera buat rekening wakaf tunai dan segera sosialisasikan kepada masyarakat secara luas,” jelasnya.
Erman juga memandang perlunya pembinaan nadzir wakaf untuk meningkatkan profesionalisme tata kelola wakaf di Bintan.
(Prahum_Hatiman)