Berita

Pondok Pesantren Mambaus Sholihin 7 Bintan Gelar Wisuda Santri Ke - 5

Berita

(Kemenag Bintan) – Ahad (27/3/2022), Pondok Pesantren Mambaus Sholihin 7 Bintan yang berlokasi di Kecamatan Bintan Utara melaksanakan wisuda santri sekaligus haflah akhirussanah ke- 5. Kegiatan juga disejalankan dengan khotmil kitab Imrithy dan Alfiyyah para santri Ponpes Mambaus Sholihin.

Pada saat itu Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten yang diwakili oleh Kasi (Kepala Seksi) PD Pontren (Pendidikan Diniyah dan Pondok Pensantren) H. Rostam Efendi. Bertempat di Masjid Ponpes Mambaus Sholihin 7 Bintan yang beralamat di jalan Manggar Kampung Bugis Kelurahan Tanjung Uban Kecamatan Bintan Utara ini, kegiatan juga turut dihadiri oleh Asisten I Setda Bintan, Wan Rudi Iskandar mewakili Plt. Bupati, Sekcam Bintan Utara mewakili Camat, dan pimpinan Mambaus Sholihin Pusat Habib Syauqi bin Toha dan Habib Fauzi bin Segaf bin Idrus Al Hadad.

Dalam laporannya, Ketua Panitia Ustaz Abdul Majid menyampaikan bahwa Wisuda Santri tahun 2022 berjumlah 113 orang yang terdiri dari santri tingkat SMP 90 orang dan MA 23 orang. Kegiatan juga diisi dengan khotmil hafalan kitab Imrithy dan kitab Alfiyyah. Saat itu juga disampaikan juara The Best 3 penghafal Kitab Imrithy jenjang SMP yaitu 1. Ardiansyah Saputra, 2. Indira Anggun, 3. Anggun Suheimi Lubis. Sedangkan The Best 3 santri penghafal Kitab Alfiyyah jenjang MA yaitu :1. Nurlaila Ramadhania, 2. Annas Sakri, 3. Epriliana Natasya.

Sementara itu, Pimpinan PP Mambaus Sholihin 7 Bintan, K.H. Ahmad Nukhan menyampaikan bahwa santri harus sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan memiliki keyakinan yang kuat agar menjadi orang bermanfaat dan berhasil  di kemudian hari. Ia juga memberikan beberapa pesan antara lain, santri dan wali santri harus berniat untuk mondok (tinggal di asrama Ponpes) selama minimal 6 tahun, melakukan tirakat dengan salat berjemaah, serta senantiasa membaca aurod-aurod yang diajarkan para kiai.


“Belajar lah yang giat karena Romo Kiai Mambaus Sholihin memberi beasiswa kepada anak madrasah untuk kuliah inkafa jurusan dakwah,” kata H. Ahmad Nukhan dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh Pimpinan Mambaus Sholihin Pusat Kiai Misabahun Faqih.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat lulus pelatihan dari BLK (Balai Latihan Kerja) oleh Asisten I Setda Bintan Wan Rudi Iskandar. Momen ini juga disaksikan oleh Sekcam Bintan Utara, Lurah Bintan Utara, perwakilan dari Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Bintan, wali santri kelas 9 MTs dan kelas 12 MA, dan Habib Syauqi dari Batam.

Wan Rudi mengapresiasi wisuda santri ini karena Ponpes Mambaus Sholihin 7 Bintan mampu mempraktikkan pendidikan agama dan umum dengan membekali santri melalui BLK yang ada lingkungan pondok pesantren. “Semoga santri yang mengikuti  wisuda  pada saat ini dapat menerapkan ilmunya di tengah-tengah masyarakat dan dapat melanjutkan ke jenjang yang tinggi,” harapnya.


Wan Rudi mengucap syukur pondok pesantren telah hadir di Kabupaten Bintan dan hampir merata di seluruh kecamatan se-Kabupaten Bintan, mulai dari Kecamatan Bintan Timur sampai Bintan Utara. “Ini maknanya pemerintah telah mendapat partner dari kalangan masyarakat untuk membangun Kabupaten Bintan, terutama pembangunan sumber daya manusia, pendidikan, dan mental spiritual,” sebut Wan Rudi mewakili Plt. Bupati Bintan.

Dikatakannya juga, beberapa tahun yang lalu di Kabupaten Bintan masyarakat masih susah untuk memasukkan anak ke pondok pesantren karena masih jarang. Namun sekarang ia bersyukur pondok pesantren sudah dekat dan mudah dijangkau.

“Bersyukur juga kita lihat di Pondok Pesantren Mambaus Sholihin 7 Bintan ini ada pengajian kitab kuning seperti kitab Alfiyyah dan Imrithy. Saya tak paham banyak kitab kuning itu tapi saya tertarik juga. Ajaran ahlussunnah waljamaah memang sangat menghargai pusaka klasik. Mudah-mudahan pondok pesantren ini menjadi contoh dan qudwah dalam beragama sesuai ajaran ahlusunnah waljamaah,” harap Wan Rudi.


Pada kesempatan  itu Kasi PD Pontren Kemenag Bintan, H. Rostam Efendi yang mewakili Kepala Kantor Kemenag Bintan mengatakan, pondok pesantren harus menjadi benteng dan penangkal faham radikal dan aliran sesat. “Saya berpesan kepada wali santri untuk memilih pesantren yang tepat untuk anaknya, salah satunya di Mambaus Sholihin 7 Bintan ini bisa menjadi alternatif sebagai Pondok Salafiyah yang juga membekali ketrampilan santri,” pesan Rostam.

Setelah wisuda santri dan khotmil Kitab Imrithy dan Alfiyyah, kegiatan dilanjutkan dengan tausiah yang disampaikan oleh Pimpinan Mambaus Sholihin Pusat K.H.  Habib Syauqi bin Toha bin Yahya. (parman/AP)

 

 

Bagikan Postingan Ini:
© . Tim IT Diskominfo Kabupaten Bintan