PPPK Kemenag Bintan Ikuti MOOC
PPPK Kemenag Bintan Ikuti MOOC
Kemenag Bintan (Humas)—Sejumlah PPPK
Kantor Kemenag Bintan ikuti proses pembukaan orientasi PPPK melalui metode MOOC,
Kamis, 25 Januari 204. Untuk PPPK Kantor Kemenag Bintan dipusatkan di aula mini
Kantor Kemenag Bintan, Ceruk Ijuk.
Salah satu PPPK Kantor Kemenag Bintan,
Kustanto dengan formasi Analis SDM mengatakan MOOC dilaksanakan selama dua
minggu pada hari kerja. Dia bersama rekan-rekan sesama PPPK akan mengikuti MOOC
hingga 30 Januari 2024 yang diakhiri dengan evaluasi dan penutupan.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor
Kemenag Bintan, H. Syahjohan mengatakan pelaksanaan MOOC bagi CPPPK akan
berlangsung selama dua minggu hari kerja, yaitu sebanyak 45 JP yang dimulai
sejak peserta login ke LMS LAN.
Menteri Agama RI, H. Yaqut Cholil Qoumas
dalam arahannya mengingatkan PPPK Kemenag untuk mengingat jasa orang tua
terutama sosok ibu. Berkat dukungan dan jasa yang besar maka kitab isa menjadi
PPPK.
“Ingat dan datangi orang tua anda. Jangan
hanya video call. Jika sudah wafat, datangi makamnya. Saya tidak tahu
permintaan ini dipenuhi atau tidak, tapi saya berharap tidak ada satupun PPPK
yang belum menyampaikan rasa terima kasihnya kepada orang tuanya masing-masing,”
ujar Menag.
“Sering kali kita dimulut berterima kasih
tetapi di hati menggerutu. Maka saya minta berterima kasihlah dengan sungguh-sungguh,
dengan cara yang sama antara hati, kata dan perbuatan,” ucapnya.
Menag mengatakan, sesuai dengan pesan
presiden, agar PPPK memiliki mental melayani. Seluruh ASN di NKRI wajib memiliki
mental yang sama, yaitu mental melayani.
“Untuk itu diklat ini dilaksanakan agar
kita memiliki mental melayani bukan dilayani. Saya ingin tidak lagi mendengar ada
ASN Kemenag yang minta dilayani apalagi mempersulit. Pegang teguh mindset melayani
dengan sungguh-sungguh,” imbuhnya.
Diklat didesign agar memiliki dampak
nyata, terutama untuk pelayanan publik. Jika PPPK setelah didiklat tidak bisa
menunjukkan kinerja yang baik, maka akan dievaluasi kembali.
“Karena masih ada 129 ribu pegawai yang belum terangkat sebagai PPPK. Jika yang sudah terangkat tidak bisa menunjukkan kinerja yang diharapkan, artinya sama saja menggantung nasib 129 ribu pegawai yang belum terangkat,” pesannya.
Hatiman.