Praktisi Kesehatan, Dokter Adrian Taufiq Jelaskan Refleksi Penyelenggaraan Haji 2023
Praktisi Kesehatan, Dokter
Adrian Taufiq Jelaskan Refleksi Penyelenggaraan Haji 2023
Kemenag Bintan (Humas)_ Kantor
Kemenag Bintan menggelar kegiatan penyuluhan manasik sepanjang tahun di Aula
BPMP Kepulauan Riau di Ceruk Ijuk, Selasa, 6 September 2023. Kegiatan diikuti
oleh 231 peserta.
Salah satu narasumber yang memberikan
materi pada sesi terakhir adalah Praktisi Kesehatan, Dr. Adrian Taufiq yang
mengetengahkan materi tentang refleksi dan evaluasi kesehatan haji tahun 2023.
Dia merupakan dokter kloter yang menyertai jemaah pada musim haji 2023.
Adrian mengatakan pemerintah Arab
Saudi telah menetapkan kuota haji Indonesia sebanyak 221 ribu jemaah, kebijakan
pembatasan usia diberlakukan pada penyelenggaraan ibadah haji tahun lalu juga
dihapus, dengan demikian jemaah haji berusia ditas 65 tahun diizinkan
berangkat.
Banyak jemaah yang tertunda
keberangkatannya sejak tahun 2020 dan tidak sedikit dari mereka adalah jemaah
lansia, apalagi bagi yang tertunda keberangkatannya dikarenakan kebijakan
pembatasan usia.
Berdasarkan data siskohat kesehatan
pada Maret 2023 sekitar 67.199 jemaah haji lansia atau 30% dari total jemaah.
Tantangannya sekitar 70% aktivitas
ibadah haji merupakan aktivitas fisik, diperlukan kepedulian yang tinggi antar sesame
jemaah. Kondisi di lapangan juga mengalami keterbatasan fasilitas akomodasi dan
transportasi yang mudah diakses jemaah lansia.
Meskipun tersedia, jumlah petugas
untuk melayani jemaah cukup terbatas. Dan masih minimnya Informasi awal tentang
profil jemaah lansia, risti, komorbid dan disabilitas.
Pada prinsipnya, kata Dokter Adrian,
untuk Pelayanan jemaah haji dalam bidang kesehatan dilakukan sesuai dengan
Permenkes Nomor 15 Tahun 2016 yang meliputi pembinaan kesehatan haji, pelayanan
kesehatan haji, dan perlindungan kesehatan haji termasuk di dalamnya pemeriksaan
kesehatan untuk menentukan istithoah kesehatan jemaah.
“Tugas kita memberikan perlindungan
kesehatan jemaah haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang
terukur dengan pemeriksaan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga jemaah haji
dapat menjalankan ibadahnya sesuai tuntunan agama Islam,” ujarnya.
Sementara untuk pembinaan kesehatan
jemaah dilakukan dengan pengukurab kebugaran jemaah haji oleh Dinas Kesehatan
dan konseling kesehatan jemaah dengan penyakit penyerta di puskesmas dan rumah
sakit.
Perlindungan jemaah haji juga
dilakukan vaksinasi (Meningitis Meningokokkus dan
COVID-19 dosis lengkap).
Prahum_Hatiman