Program Outlook Kemenag, Kepulauan Riau Sudah On The Track
Program Outlook Kemenag,
Kepulauan Riau Sudah On The Track
Kemenag Bintan (Humas) – Ada tujuh
program outlook Kementerian Agama yang merupakan hasil rumusan dalam Rakernas
2024 di Semarang belum lama ini. Ketujuh program outlook tersebut adalah ekosistem moderasi beragama yang ekspansif,
meneguhkan politik kebangsaan, memenangkan pertarungan digital, menyajikan
layanan keagamaan yang premium dan terjangkau, mengusung layanan pendidikan
yang inovatif dan transformatif, smart ASN menjawab kebutuhan era digital, dan
mengoptimalkan dana umat untuk pengentasan dan pemberdayaan.
Dalam mendukung program outlook tersebut, Kepala Kanwil
Kemenag Kepri, H. Mahbub Daryanto ketika memberikan arahan kepada Kepala Kantor
Kemenag Kabupaten/Kota di Batam, Rabu, 20 Maret 2024 mengatakan dalam
mewujudkan ekosistem moderasi beragama, Kepulauan Riau diharapkan dapat menjadi
barometer toleransi dan kerukunan nasional.
Harapan tersebut sangat realistis mengingat Kepulauan Riau
dalam tiga tahun terakhir sudah mencapai indeks kerukunan yang tinggi secara
nasional. “Tidak lama lagi akan dilakukan survey untuk mengukur indeks kerukunan
untuk tahun 2024. Pastikan semua pihak mendukung pengukuran yang dilakukan,”
pintanya.
Dalam meneguhkan politik kebangsaan, Kakanwil mengatakan
empat pilar kebangsaan sudah final dan mengikat serta menjadi kesadaran bersama
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk memenangkan pertarungan digital, Kakanwil meminta
jajarannya hingga satuan terkecil untuk terus belajar memperdalam literasi digital.
Digitalisasi merupakan keniscayaan sehingga dibutuhkan effort yang besar bagi
jajaran Kemenag Kepri untuk mengoptimalkan Penggunaan teknologi.
Dalam menyajikan layanan keagamaan yang premium dan terjangkau,
Kakanwil meminta setiap satuan kerja berbenah dalam menyajikan hospitality
pelayanan kepada masyarakat. Hospitality pelayanan menurutnya wajib didukung
dengan inovasi pelayanan yang berdampak kepada masyarakat.
Mengusung layanan pendidikan yang inovatif dan transformatif,
Kakanwil mengatakan penegerian madrasah juga terus dilakukan meskipun
entitasnya kecil. Pihaknya juga
mengusung layanan pendidikan yang transformatif.
“Alhamdulillah Kepulauan Riau
sudah menerapkan Cambridge Curriculum untuk beberapa madrasah dan akan terus kita
kembangkan. Program amtsilati terus diperkuat di madrasah. Tidak berhenti pada
MAN Tanjungpinang saja tetapi diperkuat di madrasah yang lain,” imbuhnya.
Kakanwil juga meminta jajarannya
untuk mengontrol kinerja pesantren dalam mendidik anak bangsa. Dia meminta
tidak ada lagi kekerasan di pesantren termasuk menihilkan bullying di pondok
pesantren.
Dalam mewujudkan smart ASN untuk menjawab kebutuhan era
digital, Kakanwil meminta hasil pengukuran kemampuan dan kapasitas ASN di
Kepulauan Riau untuk ditindaklanjuti. Jika masih ditemukan ASN yang belum
optimalkan dalam berkinerja agar dibina dengan serius.
“Jangan ada lagi ASN yang hanya menemani rekannya bekerja.
Kinerjanya tertutupi oleh agregat pekerjaan yang dilakukan teman-temannya. Saat
ini kita sudah menggunakan SOP secara online, maka saya berharap Pengukuran kinerja
pegawai sudah semakin ketat,” ucapnya.
Dalam mengoptimalkan dana umat untuk pengentasan dan
pemberdayaan, dia mengatakan Ziswaf dimulai dari masjid sebagai entitas
terkecil. Dana umat kembali untuk pemberdayaan umat sehingga semakin sejahtera.
Hatiman.