Berita

Seusai Baca Surah Yasin, NGOPI Kemenag Bintan Diisi Tausiah Tentang Introspeksi Diri

Berita

(Kemenag Bintan) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bintan kembali menggelar kegiatan NGOPI (Ngobrol Perkara Iman dan Islam) pada tahun 2022. Pada NGOPI perdana tahun ini, kegiatan diawali dengan pembacaan Surah Yasin, tahlil, dan doa untuk saudara Brigitta Bintani, salah satu pegawai di Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren.

Seusai pembacaan Surah Yasin yang dipimpin oleh Wariyat, staf Seksi Bimas Islam, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan penyampaian tausiah oleh H. Parman Efendi, staf Seksi Pendidikan Madrasah yang mengupas tentang introspeksi diri. Memasuki tahun baru 2022, Parman mengajak hadirin untuk mengintrospeksi sejauh mana ibadah dan amal saleh dikerjakan.

“Mari introspeksi ibadah yang kita kerjakan, karena ibadah dan amal saleh adalah bekal kita untuk pulang ke negeri akhirat. Setelah mati bukan berarti selesai urusan, karena kita berpindah dan melanjutkan ‘hidup’ ke alam abadi,” ajaknya dalam kegiatan NGOPI yang bertempat di Aula Kemenag Bintan, Jumat (14/1/22).

“Sebagai orang beriman, tentunya kita meyakini adanya alam abadi itu. Terdapat 4 alam yang umat Islam yakini yakni, alam Rahim, alam dunia, alam barzah/kubur, dan alam akhirat (surga/neraka). Dunia ini hanya tempat bercocok tanam, mengumpulkan bekal dengan berbuat kebaikan dan beribadah,” terangnya.

Parman menambahkan, manusia akan mendapatkan nikmat kubur jika selama hidup di dunia melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, menjalani perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Demikian pula sebaliknya jika selama hidup di dunia melakukan kemunkaran/kejahilan.

“Jika seorang hamba merupakan hamba yang banyak beramal saleh maka ia akan mendapatkan nikmat kubur, alam kubur ibaratnya taman-taman surga. Demikian jika seorang hamba adalah hamba yang banyak berbuat kemunkaran, alam kubur baginya laksana lembah neraka,” tegasnya.

Mengaitkan dengan  pembacaan tahlil dan Surah Yasin, Parman menyebutkan bahwa ini adalah suatu bentuk sedekah. “Tahlil dianggap sedekah untuk orang yang sudah meninggal, insyaallah sampai kepada almarhumah. Kita laksanakan perintah agama dengan tidak ekstrem, lurus di tengah, namun tidak juga menyimpang, sesuai program prioritas Kemenag, moderasi beragama,” tandasnya. (AP)

Bagikan Postingan Ini:
© . Tim IT Diskominfo Kabupaten Bintan