Berita

Tausiyah Ba’da Dzuhur, Ustadz Rostam Efendi Jelaskan Esensi Niat dalam Ibadah

Kemenag Bintan (Humas) – Mengawali awal Ramadan 1446 H, jajaran Kantor Kemenag Bintan menggelar kultum tauisyah agama. Kegiata digelar usai salat Dzuhur di Musala Al Muhajirin Kantor Kemenag Bintan, Ceruk Ijuk. Untuk tausiyah hari pertama, Senin, 3 Maret 2025 ustadz Rostam Efendi menguraikan makna penting niat dalam segala bentuk ibadah.

Di awal tausiyahnya, Rostam Efendi mengatakan manusia menjalani kehidupan sesuai hasil kreasi Allah Swt, oleh karena itu jika ada kebaikan, maka yang pantas menerima pujian adalah Allah Swt bukan memuji diri sendiri.

Dengan memuji Allah melalui kalimat tasbih dan tahmid adalah perbuatan yang cukup ringan tetapi mengandung kebaikan dan pahala yang besar bagi hamba yang melaksanakannya. Bahkan pujian pujian itu ada dalam bacaan bacaan salat.

Dia mengatakan pengabdian kepada Allah wajib berdasarkan pada ilmu. Dalam pengabdian wajib mengerti apapun yang diperintahkan.

“Disebut mengabdi jika kita sudah melaksanakan perintah, mulai dari salat sampai ibadah haji selalu diawali dengan niat,” ujarnya.

Niat bukan saja apa yang diucapkan tetapi apa yang tersirat di hati. Niat penting dalam ibadah karena menentukan sah tidaknya ibadah, membedakan tujuan ibadah, dan menentukan amal saleh atau tidak.

Niat yang baik dan benar dalam hati sudah dianggap sah. Amal ibadah yang tidak dilatari niat tidak berkonsekuensi hukum, namun demikian berniat dengan melafalkan niat sesungguhnya lebih disukai. Niat juga untuk membedakan tujuan ibadah.

Niat membedakan tujuan seseorang dalam beribadah, apakah ia beribadah karena mengharap ridha Allah atau selain Allah. Amal ibadah tidak akan diterima oleh Allah SWT jika tidak didasari dengan niat yang ikhlas kepada-Nya.

Niat yang kuat dapat membantu seseorang untuk mengatasi kekurangan, rintangan, dan hambatan.

Hatiman.