Berita

Tim Irjen Tinjau Usaha Kemandirian Pesantren Penerima Bantuan Inkubasi

Berita

Tim Irjen Tinjau Usaha Kemandirian Pesantren Penerima Bantuan Inkubasi

 

Kemenag Bintan (Humas)---Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau melalui Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Kegamaan Islam (PAKIS) bersama Tim Irjen meninjau usaha Kemandirian Pesantren Penerima Bantuan Inkubasi di beberapa Pondok Pesantren yakni Pondok Pesantren Idris Bintan dan Pondok Pesantren Al- Kautsar Kota Tanjungpinang, Sabtu, 30 September 2023.

 

Kabid Pakis Kanwil Kemenag Kepri, Riadul Afkar menjelaskan bahwa Program Bantuan Inkubasi ini merupakan program prioritas  Kementerian Agama RI yang dianggarkan pada DIPA Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2023. Dari jumlah 16 lembaga yang mengajukan bantuan inkubasi dan lolos verifikasi dan berhak melakukan bimbingan teknis se Kepulauan Riau sebanyak 12 lembaga. Dia mengatakan seluruh pengajuan bantuan melalui apkilasi SIMBA PD-Pontren secara online.

 

Riadul Afkar menjelaskan pemerintah berkomitmen untuk memajukan pesantren melalui program kemandirian pesantren. Program kemandirian pesantren merupakan program prioritas untuk mengoptimalkan sumber daya pesantren. Lebih luas program tersebut juga untuk meningkatkan kesejahteraan warga pesantren dan masyarakat sekitar.

Untuk lokasi yang ditinjau dalam kegiatan tersebut antara lain pondok pesantren Idris Bintan melalui jenis usaha Idris Mart yang menjual bahan sembako dan peralatan ATK pondok/madrasah, sementara untuk pondok pesantren  Al- Kautsar Kota Tanjungpinang adalah usaha Loundri Al- Kautsar.

 

Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, Mukhsin bersama Khoirul Anam ketika meninjau usaha tersebut menyampaikan agar kepada penerima dan pengelola bantuan Inkubasi Bisnis Pesantren tetap selalu berkoordinasi secara terus menerus baik sesama tim pengelola dan Kementerian Agama dalam menjalankan usahanya sesuai juknis bantuan tersebut.

 

Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, menilai ke depan ada sejumlah hal yang bisa dilakukan agar unit bisnis pesantren secara produksi dan pemasaran bisa lebih bersaing, baik di market lokal maupun nasional. Pertama, pemberian bantuan dana inkubasi setidaknya tidak hanya sekali tapi berkelanjutan sampai pada taraf pengembangan dan pemasaran produk, sehingga pesantren benar-benar mandiri.

 

“Tentu diperlukan juga bimbingan dan pantauan tim ahli saat proses berlangsung sampai benar-benar jadi dan berkembang,” tegas Mukhsin.

 

Khoirul Anam, dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan kepada penerima bantuan bahwa sekarang ini Kementerian Agama sedang menggagas progran Fraud Control Plan (FCP) yakni program pencegahan kecurangan anggaran bagi bantuaan-bantuan yang diberikan pemerintah kepada lembaga pendidikan keagamaan, termasuk bantuan inkubasi kemandirian pesantren.

 

KH. Suparman Manjan, dan KH. Supeno selaku pimpinan kedua pondok pesantren mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya kepada Kementerian Agama yang telah membatu dan memberikan kepercayaan kepada lembaga yang dikelola. Semoga usaha yang dijalankan bisa sampai benar-benar berkembang dan dapat meperdayakan santri-santri untuk belajar berwira usaha. Juga mengharapkan bimbingan dan pelatihan untuk kemajuan usaha yang dikelola.

 

Kontri: Saifullah

Bagikan Postingan Ini:
© . Tim IT Diskominfo Kabupaten Bintan