Ustaz Dartoyo Sampaikan Khutbah Pesan Kemerdekaan di SMKN 1 Bintan
Ustaz Dartoyo Sampaikan Khutbah Pesan Kemerdekaan di SMKN 1 Bintan
Kemenag Bintan (Humas) - Momen HUT ke
79 RI dimanfaatkan oleh Dartoyo, Pengawas PAI Kemenag Kabupaten Bintan, di
hadapan para civitas akademika SMKN 1 Bintan +-500 orang saat menjadi khotib salat
Jum'at, 16 Agustus 2024.
Ungkapan rasa syukur yang sangat
mendalam atas nikmat kemerdekaan yang Allah berikan kepada bangsa Indonesia
tampak jelas dalam alinea ketiga Pembukaan UUD 1945, sekaligus menunjukkan
adanya perjuangan besar umat Islam untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
Dartoyo mengatakan surat An Nahl ayat
18 yang memiliki makna “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah niscaya kamu
tidak akan sanggup untuk menghitungnya”.
Selanjutnya Dartoyo memberikan pesan
kepada para pelajar agar mengisi kemerdekaan ini dengan mengambil nilai-nilai
kebaikan di dalamnya.
Pertama, sikap teguh pendirian.
Sebagai siswa jangan mudah terpengaruh atau goyah dengan sesuatu yang datang
dari luar, sebab kita memiliki dasar agama Islam dan budaya bangsa yang jelas.
Dengan ini maka aqidah Islam dan nilai budaya harus dipegang erat-erat agar
tidak terombang ambing dengan arus yang datang dari Barat.
Kedua semangat berjuang dan rela
berkorban. Tidak ada perjuangan kecuali dengan pengorbanan. Para pahlawan telah
mengajarkan itu kepada kita semua. Mereka adalah orang-orang saleh, orang hebat
yang telah berjuang dengan jiwa raga dan hartanya untuk memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu sebagai pelajar harus juga semangat dan
rela berkorban untuk mencapai kesuksesan di masa depan. Sukses dunia akhirat.
Ketiga, sabar. Perjuangan panjang
para pahlawan dan pendiri bangsa sangat
luar biasa. Mereka memiliki kesabaran yang tidak ada batasnya. Oleh karenanya
para pelajar juga harus bersabar dalam menuntut ilmu dan menggapai cita-cita.
"Hai orang-orang yang beriman
bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu". QS. AIi Imron ayat 200.
Demikianlah diakhir khutbahnya Dartoyo mengutip QS. Ali Imran ayat 200.
Kemuadian ditutup dengan do'a pada penghujung khutbah keduanya.
Dartoyo.