Berita

Workshop Penguatan Literasi di SMKN 1 Bintan, Erman Zaruddin Sebut Kecakapan Literasi Tolak Ukur Kemajuan Bangsa

Berita
Workshop Penguatan Literasi di SMKN 1 Bintan, Erman Zaruddin Sebut Kecakapan Literasi Tolak Ukur Kemajuan Bangsa

Kemenag Bintan (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan, H. Erman Zaruddin menjadi narasumber bersama Ketua DWP Kemenag Bintan, Hj. Ermayati Erman. Keduanya memang dikenal sebagai tokoh literasi nasional versi Media Guru Indonesia dekade terakhir dengan berbagai karya. 

Erman Zaruddin memberikan materi dalam kapasitasnya sebagai Ketua Ikatan Pendidik Penulis Kepulauan Riau (IPP) Kepri.  Setidaknya terdapat tiga narasumber dalam kegiatan yang bertajuk workshop penguatan literasi di SMK Negeri 1 Bintan Timur, Rabu, 25 September 2024. Mereka antara lain H. Erman Zaruddin, Iwan Berri Prima dan Hj. Ermayati. 


Mengawali uraiannya, Erman Zaruddin mengatakan kecakapan literasi saat ini menjadi tolok ukur kemajuan suatu bangsa. Literasi merupakan fondasi penting dalam pendidikan. Di Indonesia, saat ini literasi dan numerasi merupakan komponen utama dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) sebagai pengganti Ujian Nasional.

Erman mengingatkan temuan beberapa survey, menunjukkan bahwa upaya sistematis dan berkesinambungan perlu dilakukan untuk meningkatkan kecakapan literasi peserta didik. Kecakapan literasi peserta didik dipengaruhi oleh kecakapan literasi guru dan tenaga kependidikan. Dengan literasi yang kuat, peserta didik dapat mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis, sehingga dapat mendukung keberhasilan belajar di berbagai mata pelajaran.

Dia menyebutkan Kemendikbud (2016) memaknai literasi, khususnya di sekolah, sebagai kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas. Sementara itu, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan mendefinisikan literasi sebagai “Kemampuan untuk memaknai informasi secara kritis sehingga setiap orang dapat mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas hidupnya”. 

Dalam konteks Abad XXI, literasi tidak sekadar kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (numerasi), tetapi juga melek ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi (digital), keuangan (finansial), budaya dan kewargaan. Keenam hal itu merupakan literasi dasar dan disebut sebagai dimensi literasi dalam “Peta Jalan Gerakan Literasi Nasional” (Kemendikbud, 2017). 

“Menyiapkan generasi yang literat untuk menghadapi tantangan abad ke-21 menjadi tujuan akhir dari gerakan literasi sekolah,” ujarnya. 

Hatiman. 
Bagikan Postingan Ini:
© . Tim IT Diskominfo Kabupaten Bintan