Berita

47 Perwakilan Ikuti Pembinaan Kehumasan di Kemenag Bintan

Kemenag Bintan (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bintan, H. Abu Sufyan memberikan arahan pada pembinaan kehumasan, Jumat, 14 November 2025. Kegiatan tersebut diikuti oleh 47 tenaga kehumasan dari sejumlah Kantor Urusan Agama (KUA), madrasah negeri dan swasta, raudhatul athfal (RA), dan pondok pesantren.

Dalam kegiatan yang dipusatkan di aula Kemenag Bintan, Ceruk Ijuk itu, Abu Sufyan mengatakan Kemenag berkomitmen untuk secara continue membina tenaga kehumasan lembaga di bawah naungan Kemenag. Menurutnya hal itu perlu dilakukan mengingat peran humas dalam sebuah organisasi sangat vital.

Selain sebagai sumber informasi utama, peran humas menjadi wajah keterbukaan lembaga. Dia mengatakan eksistensinya akan terus diperkuat.

“Agar institusi kita semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat, maka perlu promosi, edukasi, dan glorifikasi informasi yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Selepas kita menyamakan persepsi hari ini, maka saya berharap ada peningkatan signifikan terhadap diseminasi informasi yang kita lakukan,” ujarnya.

Usai mendengarkan pengarahan, 47 peserta tersebut mengikuti coaching clinik tata kelola media sosial dan sistematika penulisan berita. Untuk sesi ini, kegiatan dipandu oleh Hatiman, pranata humas pada Kemenag Bintan.

Sekedar informasi, hampir seluruh KUA, madrasah dan raudhatul athfal serta pondok pesantren di Bintan telah memiliki media sosial yang kerap digunakan oleh masyarakat seperti facebook, Instagram, tiktok dan bahkan memiliki laman website sendiri.

Jelang salat Jumat, peserta diminta untuk menyamakan persepsi tentang sistematika penulisan, kerangka dan tata bahasa Indonesia dalam sebuah rilis berita.

Eko Sulestyo, peserta perwakilan MIS Miftahul Ulum Kawal mengatakan pihaknya mengapresiasi upayakan menyamakan persepsi tersebut. Dia yang aktif sebagai salah satu kontributor berita menyebutkan kegiatan sejenis perlu dilakukan secara periodic sehingga memberikan dampak yang nyata.

Bukan hanya mendengarkan pengarahan, para peserta juga terlibat aktif dalam dialog bersama.

Hatiman.