Berita

ASN Kemenag dan Perwakilan FKUB Bintan Ikuti Orientasi Pelopor Moderasi Beragama

Berita

ASN Kemenag dan Perwakilan FKUB Bintan Ikuti Orientasi Pelopor Moderasi Beragama

 

Kemenag Bintan (Humas)_ASN Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan, Maida Leli Syam dan perwakilan FKUB Bintan, Abdul Madjid ikuti kegiatan Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama di Gedung Pusat Informasi Haji (PIH) Batam. Kegiatan digelar oleh Kanwil Kemenag Kepri, 10 – 13 Mei 2023.

 

Kegiatan yang bertujuan untuk melatih fasilitator pembinaan moderasi beragama ini diikuti oleh 30 orang peserta dari ormas lintas agama dan ASN di lingkungan Kanwil Kemenag Kepri.

“Selain untuk memperkuat bagaimana cara pandang, sikap, dan praktik beragama yang moderat, menaati ketentuan dan peraturan perundang-undangan dan kesepakatan bersama, hasil dari kegiatan orientasi pelopor penguatan moderasi beragama ini untuk membentuk peserta menjadi fasilitator pembinaan pada umat masing-masing,” kata Maida Leli Syam, salah satu peserta asal Kemenag Bintan.

 

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kakanwil Kemenag Kepri Mahbub Daryanto. Dalam arahannya, Mahbub berharap kegiatan ini mampu melahirkan pelopor-pelopor moderasi beragama andal di Kepri.

 

“Semoga kegiatan ini mampu membentuk pelopor moderasi beragama yang bagus dan andal. Karena harus disadari bahwa bangsa Indonesia memiliki latar belakang yang berbeda-berbeda namun disatukan dalam payung Bhineka Tunggal Ika, banyak yang tidak tahu bagaimana bangsa kita ini bisa eksis hingga saat ini (di tengah perbedaan), maka diharapkan bapak-ibu mampu menjelaskannya (moderasi beragama),” ucap Mahbub pada pembukaan kegiatan.

 

Salah satu narasumber kegiatan, mantan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin saat memberikan materinya mengatakan moderasi beragama merupakan upaya dan proses peletakan pemahaman dan pengamalan ajaran agama yang dilakukan secara benar, seimbang, dan fungsional. Moderasi beragama dipahami sebagai sikap beragama yang seimbang antara pengamalan ajaran agama sendiri dan penghormatan kepada praktik beragama orang lain yang berbeda.

 

Moderasi Beragama menjadi sarana  mewujudkan  kemaslahatan kehidupan  beragama dan berbangsa  yang harmonis, damai  dan toleran sehingga  Indonesia maju.

 

Lukman Hakim Saifuddin mengatakan moderasi beragama harus dimaknai sebagai ikhtiar dan proses dinamis dari upaya membangun cara pandang, sikap, dan praktek beragama dalam kehidupan bersama. Ia diperlukan karena realitas keindonesiaan yang majemuk menghadapi banyak tantangan serius sehingga dibutuhkan strategi memperkuat tatanan kehidupan harmonis umat beragama di tengah keragaman.

 

Moderasi beragama hakekatnya adalah ikhitar, proses, yang tidak berkesudahan, upaya untuk bagaimana membangun cara pandang, sikap, dan praktek beragama dalam kehidupan bersama.

 

Dalam moderasi beragama, sebutnya, pengejawantahan nilai-nilai esensial agama terutama dilakukan dalam konteks perlindungan nilai-nilai kemanusiaan, baik melalui orientasi memanusiakan manusia maupun membangun kemaslahatan bersama.

 

Kontri: Maida

Bagikan Postingan Ini:
© . Tim IT Diskominfo Kabupaten Bintan