Berikan Materi Moderasi Beragama, Erman Zaruddin Sebut Relasi Agama Dan Negara Adalah Simbiotik
Berikan Materi Moderasi
Beragama, Erman Zaruddin Sebut Relasi Agama Dan Negara
Adalah Simbiotik
Kemenag
Bintan (Humas)_ Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan, H. Erman
Zaruddin memberikan arahan pada kegiatan sosialisasi moderasi beragama dengan
berbagai kalangan masyarakat dan profesi di Bintan Utara, Kamis, 20 Juli 2023.
Hadir dalam kegiatan Ketua FKUB Kabupaten Bintan, H. Samsir dan Koramil Bintan
Utara, Kapten Heri Haryanto serta seluruh peserta.
Kapten Heri
Haryanto, selaku Koramil Bintan Utara yang membawahi SKL, Teluk Sebong dan
Teluk Bintan mengatakan moderasi beragama pada hakekatnya sudah tersirat dalam
Sila Pertama Pancasila. Negara juga menjamin warga negara untuk memilih agama
dan kepercayaan serta melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya itu.
Heri Haryanto
juga mengapresiasi Kepulauan Riau yang sudah menjadi wilayah dengan indeks
kerukunan tertinggi di Indonesia.
“Kita
berharap kerukunan umat beragama terus terpelihara dengan baik sehingga kita
dapat hidup dengan aman dan damai serta hidup berdampingan dalam keberagaman,”
ujarnya.
Sementara
itu, Kepala Kantor Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin yang memberikan materi
dengan tema moderasi beragama dan pembangunan nasional mengatakan setiap agama
memiliki nilai-nilai universal. Nilai-nilai universal itu misalnya setiap agama
mengajarkan penyerahan diri seutuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sang Maha
Pencipta. Penghambaan kepada Tuhan ini diwujudkan dalam kesiapan mengikuti
petunjuk-Nya dalam kehidupan.
Manusia menjadi
hamba Tuhan, tidak menghamba kepada yang lain, dan tidak diperhambakan oleh
yang lain. Inilah esensi nilai keadilan antar manusia sebagai makhluk Tuhan. Manusia juga
menjadi hamba Tuhan yang diberi mandat untuk memimpin dan mengelola bumi,
sebagai makhluk yang diciptakan dengan keunggulan budi pekerti.
Bumi perlu
dikelola agar tercipta kemaslahatan bersama. Inilah salah satu visi kehidupan
terpenting dan terkuat yang diajarkan agama. Manusia sebagai makhluk Tuhan di
bumi mengelola bumi di mana ia tinggal, agar tercapai kemaslahatan bersama
yaitu bangsa dan negara yang adil, makmur dan sentosa.
Moderasi
beragama menjadi muatan nilai dan praktik yang paling sesuai untuk mewujudkan
kemaslahatan bumi Indonesia. Sikap mental moderat, adil dan berimbang menjadi
kunci untuk mengelola keragaman kita dalam berkhidmat membangun bangsa dan
negara. Ajaran untuk menjadikan moderat bukanlah semata milik satu agama
tertentu saja. Melainkan ada dalam tradisi berbagai agama dan bahkan dalam
peradaban dunia. Adil dan berimbang, juga sangat dijunjung tinggi oleh semua
ajaran agama. Tidak ada satu pun ajaran agama yang menganjurkan berbuat aniaya
atau mengajarkan sikap berlebihan.
Karakteristik
Indonesia yang Khas
Lebih dalam,
Erman menjelaskan Islam-Indonesia memiliki karakteristik yang khas. Dengan
struktur masyarakat, budaya, bahasa, dan agama yang plural, Islam tampil dengan
sejuk, damai, toleran, dan menjunjung tinggi perbedaan. Islam menghargai semua
keragaman dan menjadikannya sebagai kekuatan dalam membangun kebersamaan.
Relasi agama
dan negara yang dianut oleh Indonesia adalah Simbiotik. Relasi
agama-negara dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara, menjadi pilihan
yang tepat dalam memperkokoh agama dan negara sekaligus. Kepentingan agama
dijamin dan difasilitasi oleh negara, dan negara pun didukung dan dibina atas
dasar agama. Relasi ini
menjadikan Indonesia semakin harmonis dan menjadi prototipe dunia-Islam yang
dibanggakan.
Prahum_Hatiman