Berita

Erman Zaruddin: Tingkat Bully di Madrasah dan Pondok Pesantren Rendah

Berita

Erman Zaruddin: Tingkat Bully di Madrasah dan Pondok Pesantren Rendah

 

Kemenag Bintan (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan, H. Erman Zaruddin mengatakan tingkat peristiwa bullying di madrasah dan pesantren menunjukkan angka yang paling kecil jika dibandingkan dengan lembaga pendidikan lainnya.

 

Mengutip rilis tingkatan sekolah paling banyak bully yang bersumber dari data Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) rentang Januari s.d Agustus 2023, Erman mengatakan bully di madrasah hanya berkisar di angka 6,25% dan pesantren 6,25%.

 

Sementara itu pada Sekolah Dasar (SD) angkanya sudah mencapai 25%, SMP 25%. SMA 18,75% dan SMK 18,75%.

 

“Dari data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang berada pada lembaga pendidikan agama dan keagamaan lebih aman dari tindakan bullying,” ujar Erman.

 

Dia mengatakan dalam rangka meningkatkan peran pesantren, Kantor Kemenag Bintan menyelnggarakan kegiatan Kemenag Bintan Menyapa berkolaborasi dengan FKPP Kabupaten Bintan yang digelar di 9 kecamatan di Bintan.

 

“Kemenag Bintan Menyapa bersama FKPP juga memiliki Tujuan untuk menjadikan pesantren di Bintan menjadi semakin terbuka luas untuk masyarakat. Dalam perkembangan pesantren dibutuhkan kontrol masyarakat, termasuk untuk mencegah bullying di madrasah dan pondok pesantren,” imbuhnya.

 

Erman pun mengatakan pada saat pelaksanaan kegiatan Kemenag Bintan Menyapa terdapat sejumlah Pertanyaan terkait bullying di pondok pesantren. Kemenag Bintan dan FKPP Bintan menjelaskan bahwa upaya pencegahan bulliying di pesantren dilakukan secara intensif, baik dilakukan melalui sosialisasi kepada guru dan santri maupun diseminasi anti bullying lainnya seperti poster, spanduk, pengumaman yang berisi larangan melakukan bullying.

 

“FKPP Bintan juga sudah melakukan kerjasama dengan Dinas Perempuan dan Perlindungan Anak serta Komisi Perlindungan Anak untuk menjelaskan terkait dengan pencegahan bullying,” ujarnya.

 

“Pesantren di Bintan sudah melakukan tugasnya dengan baik mendidik anak dengan latar belakang yang berbeda. Santri dengan latar belakang yang berbeda selalu bersama dalam dua puluh empat jam sehari dengan pengawasan pengasuh pondok berkolaborasi untuk mencegah terjadinya bullying,” ujarnya.

 

Hatiman. 

Bagikan Postingan Ini:
© . Tim IT Diskominfo Kabupaten Bintan