Euis Setiawati Seharian Jelaskan Penggunaan Mendeley
Euis
Setiawati Seharian Jelaskan Penggunaan Mendeley
Kemenag
Bintan (Humas)_Widyaiswara Ahli Madya dari BDK Bandung, Euis
Setiawati menjelaskan bagaimana kita menggunakan Mendeley dalam penulisan karya
ilmiah terutama untuk mendukung aktivasi gaya selingkung dalam penulisan karya
tulis ilmiah.
Gaya selingkung adalah sebuah gaya penulisan yang khas dan identik. Di
dalam kamus besar bahasa Indonesia, gaya selingkung artinya gaya yang terbatas pada satu
lingkungan. Hal ini berarti gaya selingkung yang digunakan oleh satu lingkungan
tertentu akan berbeda dengan lingkungan yang lain.
Sementara itu, Mendeley
merupakan salah satu aplikasi reference manager dan pembuat sitasi
secara otomatis. Sebagai aplikasi reference manager, Mendeley
dapat digunakan untuk mengelola referensi-referensi yang telah Anda kumpulkan. Sebagai
aplikasi sitasi, Mendeley memudahkan Anda ketika membuat sitasi/kutipan hingga
daftar pustaka.
Ditambahkannya karya tulis
ilmiah harus memenuhi kriteria APIK. Hal ini disampaikan Euis dalam pelatihan
teknis karya tulis ilmiah (KTI) bagi jabatan fungsional angkatan II, di STAIN
Sultan Abdurrahman (SAR) Kepri, Kamis (8/6/2023).
“APIK merupakan
akronim dari asli, perlu, ilmiah dan konsisten,” kata Euis.
Asli,
maksudnya adalah karya tulis tersebut murni gagasan dan kreativitas penulis
sendiri. Bukan KTI orang lain yang dipresentasikan sebagai tulisan pribadi.
“KTI yang tidak
asli biasanya ada kesamaan format, isi dan gaya tulisan,” papar Euis.
Kriteria
selanjutnya adalah “perlu”, yang artinya KTI harus memiliki
manfaat dalam bidang keilmuan atau digunakan untuk pengembangan profesi.
Kriteria ketiga ialah “ilmiah”, dimana KTI memerlukan data
yang konkrit. Hal ini berarti KTI harus berdasarkan pada bukti-bukti dan metode
yang dapat dipertanggungjawabkan bukan hanya asumsi belaka.
Terakhir ialah
“konsisten” artinya ialah
KTI harus relevan dengan profesi yang ditekuni penulis agar dapat menggambarkan
pemahaman dan keterampilan yang dimiliki.
Pelatihan
teknis karya tulis ilmiah ini digelar oleh Loka Diklat Keagamaan Pekanbaru,
dari tanggal 5 sampai 10 Juni 2023. Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta
diantaranya 10 dari Kanwil Kemenag Kepri, 13 dari Kemenag Bintan, 3 dari
Kemenag Tanjungpinang dan 4 dari STAIN Sultan
Abdurrahman (SAR) Kepri.
Prahum_
Hatiman