Kakan Kemenag Bintan Beri Arahan pada Kegiatan Kemenag Bintan – STAIN SAR Kepri Menyapa
Kakan Kemenag Bintan Beri Arahan pada
Kegiatan Kemenag Bintan – STAIN SAR Kepri Menyapa
Kemenag Bintan (Humas)_Memasuki hari
keempat pelaksanaan kegiatan Kemenag Bintan – STAIN SAR Kepri Menyapa, Kamis,
27 Juli 2023 dipusatkan di Aula Kantor Camat Seri Kuala Lobam.
Hadir dalam kegiatan antara lain Kepala
Kemenag Bintan, Camat Seri Kuala Lobam (SKL) Nonna Yani. Abbas, Kanit Lantas
Polsek SKL, perwakilan STAIN SAR Kepri, para pejabat pengawas dilingkungan Kemenag
Bintan, Kepala KUA SKL, Lurah dan Kades se Kecamatan SKL, Ketua MUI SKL, RT/TW
dan penyuluh agama Islam Kecamatan SKL.
Dalam kegiatan yang ditaja untuk memeriahkan
Tahun Baru Islam 1445 H itu, Kepala Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin memberikan
sejumlah arahan. Erman berharap momentum
hijriyah menjadi saat bangkit bagi Kabupaten Bintan yang lebih baik terutama
dalam hal kehidupan umat beragama.
Erman mengatakan kegiatan merupakan wujud inovasi
Kemenag Kabupaten Bintan – STAIN SAR Kepri untuk lebih memberikan Informasi kepada
masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat secara langsung bertanya dalam
rangka memberikan pelayanan yang terbaik.
“Kegiatan ini akan terus berlanjut setiap
tahunnya pada pekan Muharram. Kemenag Bintan akan menggelar kegiatan ini di
seluruh kecamatan yang ada di Bintan. Semoga gerakan ini menjadi lokomotif
bergerak maju bersama membangun Bintan Bangkit yang lebih baik,” kata Erman.
“Kita perlu bangkit bersama, maju bersama. Hal itu agar pembangunan
berjalan dengan lancar dan peningkatan SDM dapat dilakukan secara terus
menerus. Keberadaan STAIN SAR semoga bisa menjawab tantangan itu,” ujar Erman
Zaruddin.
Erman mengajak forum diskusi itu untuk
menyiapkan putra dan putri Kabupaten Bintan menjadi tuan
dan pemimpin di negeri sendiri. Menurutnya semua memiliki
kesempatan yang sama untuk meningkatkan kualitas dan pembangunan masyarakatnya.
Dia mengajak forum untuk mengambil
perbandingan dengan Singapore yang tidak memiliki sumber daya alam, tetapi dapat
mengoptimalkan potensi SDM yang dimilikinya. Sementara di Bintan kondisi
alamnya masih menyediakan berbagai kesempatan, misalnya dalam segmen
pariwisata, pariwisata religi dan lain sebagainya yang membutuhkan SDM berkemampuan
mengolah peluang itu menjadi potensi ekonomi.
Erman mengutarakan komitmennya bahwa Kemenag
memiliki komitmen yang kuat untuk meningkatkan SDM di Bintan. Mulai dari
pembentukan keluarga yang merupakan pondasi awal terbentuknya generasi yang unggul,
setiap KUA Kecamatan di Bintan menyediakan program Suscatin yang diharapkan
mampu menyiapkan generasi muda menghadapi pernikahan.
Sejak dini, generasi muda dipersiapkan dimana KUA
berkontribusi pada penanganan stunting pada anak-anak di Bintan dengan
mengoptimalkan aplikasi Elsimil kerjasama dengan setiap Puskesmas yang ada di
Bintan.
“Jika berkaca pada masyarakat Singapore tadi
maka yang diharapkan adalah kesejahteraan masyarakatnya meningkat, kesehatannya
prima dan kualitas SDM yang unggul,” tegasnya.
Kabupaten Bintan juga bakal mendapatkan
kelimpahan komoditas dengan akan dibukanya jembatan Batam-Bintan (Babin) yang
akan membuka peluang besar baru bagi pertumbuhan ekonomi.
“Bukan hanya keberkahan komoditas ekonomi
saja, tetapi juga perkembangan baru juga akan diserap oleh masyarakat dengan
lebih cepat. Perkembangan baru yang diharapkan mensejahterakan masyarakat yang
membutuhkan SDM yang andal,” urainya.
Erman kembali menyebut indeks kerukunan di
Kepulauan Riau merupakan indeks tertinggi di Indonesia. Dia menyebut peran
budaya Melayu yang terbuka dan toleran menjadi faktor penyumbang indeks
kerukunan di Kepri demikian tinggi.
Namun diakuinya perlu pengembangan sikap
moderat dalam bermasyarakat dan bernegara. Budaya Melayu yang identik Islam
misalnya terwujud dalam Gurindam Dua Belas telah mengajarkan makna mendalam
tentang moderasi beragama kepada masyarakat Melayu di wilayah ini.
Sejumlah peserta juga berdialog seputar
tantangan generasi muda, pernikahan dan angka perceraian yang tinggi.
Prahum_Hatiman