Kakan Kemenag Bintan Buka Giat Kemenag Bintan – STAIN SAR Menyapa di Bintan Timur
Kakan Kemenag Bintan Buka Giat Kemenag Bintan – STAIN SAR Menyapa
di Bintan Timur
Kemenag Bintan (Humas)_ Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Bintan, H. Erman Zaruddin membuka secara resmi kegiatan Kemenag Bintan – STAIN SAR
Kepri Menyapa hari kesembilan di Kecamatan Bintan Timur, Selasa, 8 Agustus
2023.
Kegiatan digelar di aula Kantor Camat Bintan Timur, Kijang. Hadir
dalam kegiatan tersebut, Kepala Kemenag Bintan, Ketua STAIN SAR Kepri, Camat
Bintan Timur, Kepala KUA Bintan Timur, Ketua MUI Bintan, Kapolsek Bintan Timur,
Babinsa Bintan Timur, para pejabat pengawas di lingkungan Kantor Kemenag
Bintan, para penyuluh, tokoh agama dan masyarakat serta undangan.
Dalam sambutannya, Camat Bintan Timur, Anton Hatta Wijaya mengatakan
Kemenag – STAIN SAR Kepri Menyapa menjadi inovasi cemerlang untuk lebih
mengenalkan tugas dan fungsi Kementerian Agama Kabupaten Bintan dan STAIN SAR
Kepri di tengah masyarakat Bintan Timur.
“Keberadaan STAIN SAR Kepri tentu saja untuk semakin meningkatkan kualitas
SDM Kabupaten Bintan. Menjadikan generasi muda yang berilmu dan berakhlak mulia
serta berkarakter,” kata Anton Hatta.
Anton Hatta juga mengucapkan terima kasih atas kolaborasi program
dan kegiatan bersama KUA Bintan Timur sebagai garda terdepan Kementerian Agama khususnya
dalam penanganan stunting di wilayahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua STAIN SAR Kepri, H. Muhammad Faisal
menyebutkan hingga saat ini STAIN SAR telah
memiliki mahasiswa sebanyak 1.500 orang yang sedang menuntut ilmu pada 11 prodi
yang diterus dikembangkan di STAIN SAR Kepri.
Muhammad Faisal menjelaskan tujuan berdirinya
STAIN SAR Kepri untuk meningkatkan akses pendidikan keagamaan, meningkatkan
daya jangkau pemerataan dan sebaran pendidikan tinggi keagamaan, meningkatkan
mutu dan daya saing pendidikan tinggi keagamaan dan melestarikan tradisi Melayu
dan mengembangkan kajian khazanah kemelayuan.
STAIN SAR Kepri saat ini telah dilengkapi dengan
11 program studi dengan ruang-ruang kuliah yang representatif, auditorium yang
luas, laboratorium, perpustakaan, ruang peradilan semu, ruang perbankkan
syariah, ruang kelas internasional, lapangan olah raga seperti tenis dan
basket, ruang kegiatan mahasiswa, masjid yang sedang dibangun, akses internet
tanpa putus dan kantin halal.
Untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu secara
ekonomi, STAIN SAR Kepri telah menyediakan program beasiswa baik berupa KIP
Kuliah, Beasiswa Baznas Kabupaten dan Provinsi. Uang kuliah tunggal yang
dibebankan juga terbilang ringan.
“Pada tahun ini kami akan menurunkan 300 mahasiswa pada program KKN untuk mengabdikan ilmunya di tengah
masyarakat. Dan pada tahun ini juga akan dibuka kelas internasional,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin ketika
membuka kegiatan mengatakan suasana kehidupan keagamaan di Bintan Timur sangat
beragam.
Dia mengatakan Kemenag Bintan – STAIN SAR Kepri Menyapa sudah
terlaksana dengan baik di sembilan kecamatan mulai dari Gunung Kijang, Teluk
Bintan, Toapaya, Seri Kuala Lobam, Bintan Utara, Mantang, Teluk Sebong, Bintan
Pesisir dan hari ini di Bintan Timur.
“Sedangkan untuk Kecamatan Tambelan akan kita rencanakan lagi
menyesuaikan dengan kondisi cuaca. Kemenag Bintan – STAIN SAR Kepri merupakan
salah satu bentuk kehadiran negara untuk membantu menyelesaikan persoalan ummat
dan akan kita laksanakan secara simultan,” ujarnya.
“Kegiatan menyapa masyarakat menjadi kebutuhan
untuk menjawab pertanyaan masyarakat seputar isu dan persoalan agama, keagamaan
dan kerukunan. Memang kerukunan umat beragama di Kepulauan Riau termasuk
Kabupaten Bintan telah meraih indeks kerukunan paling tinggi di Indonesia.
Namun upaya untuk merawat kerukunan perlu terus dipupuk dengan kebersamaan,”
jelasnya.
“Beruntungnya kita yang tinggal dan hidup di
Tanah Melayu. Kerukunan di Tanah Melayu dengan budaya Melayu yang sangat
toleran menjadi pemersatu dan perekat yang perlu diperkokoh sesuai dengan
nilai-nilai agama dan regulasi pemerintah,” imbuhnya.
Erman kembali mengutarakan tingginya angka
perceraian di tengah masyarakat. Dia meminta masyarakat dapat mengoptimalkan
keberadaan KUA Kecamatan dan tidak ada lagi pernikahan di bawah tangan. Dia
juga memandang perlu penambahan jumlah pondok pesantren di wilayah Bintan Timur.
“Untuk kerukunan yang menjadi prasyarat pembangunan
sudah terjalin dengan baik di Bintan Timur. Kerukunan akan menjamin
keberlangsungan peradaban masyarakat khususnya masyarakat Melayu yang damai. Memang
tugas merawat kerukunan merupakan tugas bersama,” pungkasnya.
Kegiatan diakhiri dengan dialog bersama
masyarakat.