Berita

Kakan Kemenag Bintan Hadiri Dialog Kerukunan di Tanjung Uban

Berita

Kakan Kemenag Bintan Hadiri Dialog Kerukunan di Tanjung Uban

 

Kemenag Bintan (Humas)--- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan, H. Erman Zaruddin menghadiri kegiatan Dialog Kerukunan yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dengan mengangkat tema Peran Umat Beragama Dalam Bingkai Kerukunan untuk Mewujudkan Pemilu Damai Tahun 2024”.

 

Kegiatan dihadiri oleh jajaran FKUB Bintan, tokoh lintas agama, perwakilan ormas agama baik dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha, Babinsa dan Babhinkamtibmas, jajaran tim Ortala dan KUB Kanwil Kemenag Kepri, dan jajaran Kemenag Bintan. Tampak juga saat itu Analis Kebijakan dan Statistisi dari Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Balitbang Diklat Kemenag RI.

 

Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau, Mahbub Daryanto yang berkesempatan memberikan materi saat itu terkait Moderasi Beragama. Kakanwil mengungkapkan bahwa agama tidak selalu bisa menyatukan keanekaragaman kehidupan di Indonesia, oleh sebab itu para pendiri bangsa bersepakat memilih Pancasila sebagai dasar negara.

“Tokoh agama ikut memikirkan dan memperjuangkan bagaimana memerdekakan negara Indonesia. Sampai hari ini pun dapat dibuktikan bahwa syariat agama manapun tidak ada yang dilanggar oleh negara, pemerintah tidak ikut campur terkait syariat agama, cara menjalankannya bahkan dijamin negara,” kata Mahbub pada kegiatan yang bertempat di Hotel Melayu Bedendang, Tanjung Uban Bintan, Selasa (17/10/2023).

 

Mahbub menuturkan, setiap individu masyarakat bisa berbeda dari sisi agama antara satu dengan yang lain, tetapi mereka disatukan dengan kesamaan sisi budaya dan ekonomi.

 

“Kita dari sisi  budaya bisa sama dan saling menerima, dari sisi ekonomi juga kita saling bekerja sama, Tidak sulit bagi kita menyatukan perbedaan yang ada karena budaya lokal kita memang sudah seperti ini (ramah dan terbuka). Perbedaan agama jangan dikonotasikan negatif,” tuturnya.

 

Terkait Pemilu 2024, Mahbub berpesan untuk memilih pemimpin yang bisa memposisikan dirinya dengan bijak di manapun dia berada, dan apapun latar belakang masyarakatnya.

 

“Pilihlah pemimpin yang di lingkungannya bisa memposisikan diri. Kita sudah beradab sejak lama, kita masih berkomitmen di bawah NKRI, negara lain masih ada yang terpecah karena perbedaan hingga saat ini,” pesannya.

 

Mahbub meyakini umat beragama di Kepri adalah umat yang cinta damai tidak mudah terprovokasi. Kepada FKUB dan tokoh agama yang hadir ia menitipkan amanat Menteri Agama agar semua rumah ibadat tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik.

 

“Tahun ini tahun politik, jangan sampai rumah ibadah dipakai untuk tujuan selain beribadah kepada Tuhan. Kita mungkin berbeda pilihan (politik), tapi harus dipahami bahwa hidup rukun itu adalah sebuah kebutuhan. Semoga kita bisa melewati tahun politik ini dengan damai, dan siapapun pemimpin yang terpilih nanti wajib kita dukung,” pungkasnya.

 

Selain Kakanwil, narasumber lainnya adalah Ketua FKUB Kepri Handarlin Umar. Ia memaparkan tentang kehati-hatian dalam menyampaikan informasi, terutama terkait keagamaan. Handarlin mengajak peserta kegiatan untuk memahami situasi sebelum membicarakan suatu isu.

 

“Tidak semua yang kita lihat sesuai dugaan kita. Maka berhati-hati dalam melihat, pentingnya cek-ricek, verifikasi dan validasi. Jangan mudah tertipu atau terprovokasi,” ucapnya.

 

Handarlin menjelaskan arti politik agama dan politisasi agama. Menurutnya, politik agama berpijak pada ajaran Tuhan untuk kepentingan umat. Sementara politisasi agama tujuannya hanyalah untuk kemenangan kelompok tertentu.

 

Ditempat terpisah Kepala Kantor Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan oleh FKUB Kepulauan Riau. Dengan kegiatan tersebut, Erman Zaruddin berharap kegiatan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kerukunan umat beragama.

 

Nantinya, kata Erman masyarakat akan berkontribusi pada terpeliharanya kerukunan umat beragama di Kabupaten Bintan dan menjaga suasana tetap harmonis.

 

“Seluruh tokoh agama dan masyarakat bahu membahu berperan aktif menjaga kerukunan, kedamaian di Kabupaten Bintan pada khususnya dan Indonesia pada umumnya,” pesan Erman.

 

Erman mengajak seluruh pihak untuk terus mensosialisasikan moderasi beragama. Sosialisasi itu dimulai dari kalangan pelajar sebagai generasi pemimpin masa depan.

 

“Pemuda adalah masa depan bangsa yang wajib memiliki sikap yang moderat, berada di tengah, washatiyah menjadi bekal mereka di masa depan. Kita sudah melaksanakan berbagai pelatihan penguatan tim moderasi beragama di Kabupaten Bintan yang dilaksanakan bersama Loka Diklat Keagamaan Pekanbaru. Sebanyak 30 orang guru dan penyuluh sudah dilatih dengan bekal moderasi beragama. Mereka akan terus bergerak untuk memberikan pemahaman kepada siswa di Kabupaten Bintan. Langkah itu akan melengkapi upaya kita mensosialisasikan moderasi beragama secara menyuluh di Kabupaten Bintan.

 

Bagikan Postingan Ini:
© . Tim IT Diskominfo Kabupaten Bintan