Kakan Kemenag Bintan Sambut Kepengurusan BKAG Bintan 2023 - 2027
Kakan Kemenag Bintan Sambut Kepengurusan BKAG
Bintan 2023 - 2027
Kemenag Bintan (Humas)_Kepala Kantor Kemenag
Kabupaten Bintan, H. Erman Zaruddin menghadiri sekaligus memberikan arahan pada
pelantikan pengurus BKAG Kabupaten Bintan, Kamis, 8 Juni 2023 Kelong Mangrove
Restauran Desa Sebong Lagoi Bintan.
Dalam laporannya Ketua Panitia Kegiatan, Stanly
mengatakan pelantikan BKAG Kabupaten Bintan akan menjadi tonggak sejarah baru dalam
memperkuat posisi kerjasama antar gereja di Kabupaten Bintan.
Pengurus BKAG Kabupaten Bintan 2023-2027 tersebut
merupakan hasil rapat paripurna beberapa waktu lalu yang dilandasi semangat
kebersamaan dan kerjasama terinspirasi dari semangat para pimpinan gereja di
Kabupaten Bintan.
Sampai saat ini BKAG Kabupaten Bintan telah
beranggotakan 57 gereja di Kabupaten Bintan baik gereja Katholik maupun Protestan
dengan jumlah umat 12.460 orang atau 7,5% dari populasi di Bintan.
Kerjasama antar gereja merupakan pondasi yang
kuat bagi masyarakat yang hidup dalam suasana keberagaman. Di tengah tantangan
untuk mewujudkan moderasi beragama, gereja diharapkan terus bersatu, saling
mendukung dan bekerja sama melampaui perbedaan untuk sebuah kebersamaan yang
erat dalam suasana toleransi intern umat beragama, antar umat beragama dan
antar umat beragama dengan pemerintah.
Sementara itu, Ketua BKAG Kabupaten Bintan
terpilih, Evans Dongoran dalam sambutannya mengatakan BKAG merupakan wadah
bernaung gereja-gereja aras nasional.
“Dengan tergabungnya gereja dalam wadah BKAG maka
kita tidak melihat lagi apa warna aras kita. Tentu itu harus kita jaga sehingga
menjadi berkat bagi kita,” sebut Evans.
“Terima kasih kepada setiap pengurus yang telah
bersedia menjadi bagian dalam BKAG Kabupaten Bintan. Tim ini akan sangat solid
dengan nilai-nilai kebersamaan untuk kebaikan gereja dan Kabupaten Bintan,”
ujar Evans lagi.
Dalam forum yang sama, Kepala Kantor Kemenag
Bintan, H. Erman Zaruddin mengatakan terbentuknya kepengurusan BKAG Kabupaten
Bintan menjadi pencapaian tersendiri terutama dalam melestarikan suasana rukun
dan damai. Menciptakan kerukunan bukan perihal yang mudah tetapi wajib
diwujudkan bersama.
Fitrah bangsa Indonesia memang terlahir berbeda.
Keberagaman tersebut sebagai suatu anugerah yang besar. Seandainya saja Tuhan
berkehendak bangsa Indonesia itu sama, maka mudah saja bagi Tuhan.
Erman mengaingatkan koleganya itu untuk
senantiasa memperkokoh kerukunan bangsa. Dengan hidup rukun dan damai, maka
pemerintah akan tetap bisa melangsungkan pembangunan nasional.
Kerukunan dimulai dari diri pribadi setiap anak
bangsa. Sikap adil, setara dan tidak membeda-bedakan, selalu berbuat kebaikan menjadi
kunci utama. Dimulai dari pribadi yang rukun, akan membentuk pola keluarga yang
rukun, lingkungan RT yang rukun, lingkungan RW yang rukun, desa yang rukun dan
seterusnya.
Menurutnya, peran tokoh agama dan tokoh
masyarakat dalam memperkokoh kerukunan intern dan antar umat beragama sangat besar
khususnya dalam ikut serta menciptakan kerukunan nasional.
“Silahkan kepada umat Kristiani dan umat Katholik
untuk terus bersinergi dengan pemerintah dalam menjaga kerukunan. Saat ini
Kepulauan Riau including Bintan indeks kerukunannya terbaik secara nasional.
Indeks tahun sebelumnya 76 saat ini Kepri berada pada angka 85 yang maknanya kenaikannya
cukup tinggi. Tentu saja masyarakat Bintan ikut berkontribusi di dalamnya, karena
lokasi penelitian dilakukan di Bintan. Terus perkuat ketahanan keluarga, yang
menjadi cikal bakal ketahanan nasional,” imbuhnya.
Peran para pendeta, pastor, tokoh agama dan tokoh
masyarakat sangat penting, karena mereka yang akan mempromosikan hidup rukun
dan damai kepada masyarakat.
Peran bahasa Melayu sebagai cikal bakal bahasa
Indonesia juga menjadi unsur pemersatu bangsa yang perannya sangat dominan. “Kita
wajib bersyukur dengan karunia Tuhan atas lahirnya bahasa Indonesia yang
berasal dari bahasa Melayu,” ucapnya.
Erman mengingatkan umat beragama untuk tetap
menjaga tri kerukunan, kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat
beragama dan umat beragama dengan pemerintah.
“Moderasi beragama lahir untuk mendorong sikap
beragama yang tetap saling menghormati. BKAG kita dorong untuk membantu
pemerintah dan masyarakat untuk bersinergi dalam berbagai program dalam
melestarikan kerukunan umat beragama di Kabupaten Bintan,” pungkasnya.
Prahum_Hatiman