Mengembalikan Peran Masjid Sebagai Pusat Peradaban Umat
Mengembalikan Peran Masjid Sebagai Pusat
Peradaban Umat
Kemenag Bintan (Humas) - Ketika Rasulullah SAW
dan para sahabatnya melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah pada tahun ke 13
Nabi Muhammad SAW di angkat menjadi Rasul, setelah tiba di Madinah yang saat itu bernama Yastrib,
maka yang langsung dilakukan oleh Nabi Muhaamad SAW dan para sahabatnya adalah
membangun masjid, yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Masjid Quba. Hal
ini diinisiasi oleh Rasulullah SAW sebelum memasuki kota Madinah, maka Nabi
Muhammad SAW dan para sahabatnya selama 3 hari setelah menempuh perjalanan yang
cukup jauh dari Mekah, maka beliau dan sahabatnya memulai membangun peradaban umat manusia
dengan membangun masjid Quba.
Demikian dikatakan oleh Ustaz Parman Effendi
ketika memberikan khutbah Jumat, 22
Maret 2024.
Adapun peran masjid dalam membangun peradaban
umat manusia setidaknya ada 3 hal, yakni sebagai berikut.
Pertama, Masjid sebagai tempat pembinaan
mental, spiritual dan karakter muslim.
Langkah awal yang dilakukan olen Nabi Muhammad
SAW adalah menyatukan kaum Anshor sebagai penduduk tempatan dengan kaum
muhajirin yang datang dari Mekah, sehingga mereka berbaur yang disatukan dengan
aqidah Islamiyah. Pembinaan ukhuwah Islamiyah yang dilandasi semangat membangun
peradaban yang unggul telah mengantarkan menjadi umat yang kuat dan moderat. Di
samping itu untuk membentuk mental dan karakter para sahabat yang tangguh dan
pemberani, maka Nabi Muhammad SAW telah memberikan uswah dan qudwah kepada mereka
dengan keteladanan yang paripurna.
Kedua, Masjid sebagai pusat mengatur strategi
baik urusan pemerintahan maupun menghadapi musuh.
Untuk membangun masyarakat yang heterogen yang
terdiri dari berbagai suku, agama dan latar belakang budaya, maka Rasulullah
SAW membuat nota kesepahaman dan komitmen bersama yang lebih di kenal dengan
Piagam Madinah. Dengan Piagam tersebut menjadi landasan hukum bersama jika
terjadi pelanggaran atau gangguan ketertiban maka aturan harus ditegakkan dan
yang berbuat salah harus di berikan hukuman. Dengan demikian akan terwujud
kehidupan masyarakat yang harmonis dan saling menghormati antara satu dengan yang
lainnya. Masjid bukan hanya sebagai tempat ritual ibadah semata tetapi lebih
dari itu sebagai tempat mengatur
strategi perang, urusan pemerintahan dan masalah sosial kemasyarakatan.
Ketiga, Masjid sebagai pusat dakwah dan syiar
Islam.
Islam adalah agama dakwah yang menganjurkan
kepada pemeluknya untuk mengajak dan menyeru kepada umat manusia supaya
memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebagaimana firman Allah SWT dalam
surat al Anbiya ayat 107, yang artinya ; Dan tidaklah Kami mengutus engkau
(Muhammad) melainkan menjadi rahmat bagi semesta alam”.
Dengan demikian Nabi Muhammad diutus oleh
Allah SWT untuk kedamaian dan kebahagiaan kehidupan manusia seluruh alam
semesta. Masjid merupakan pusat kegiatan dakwah dan juga sebagai syiar islam,
sehingga keberadaan masjid menjadi hal yang fundamental dan strategis bagi umat
Islam. Oleh karena itu supaya peran masjid bisa maksimal dan memberikan
kontribusi yang positif untuk pengembangan masyarakat yang terus dinamis.
Parman.