Menjadi Narasumber Penguatan Literasi, Erman Zaruddin Berikan Kiat Kembangkan Literasi di Sekolah
Menjadi Narasumber Penguatan Literasi, Erman Zaruddin Berikan Kiat Kembangkan Literasi di Sekolah
Kemenag Bintan (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan, H. Erman Zaruddin dan Ketua DWP Kemenag Bintan, Hj. Ermayati menjadi narasumber dalam kegiatan workshop Penguatan Literasi yang dilaksanakan oleh SMKN 1 Seri Kuala Lobam. Kegiatan digelar Selasa, 28 Mei 2024 di SMK Negeri 1 Seri Kuala Lobam, Bintan. Kedua narasumber dikenal sebagai pelopor, penggerak dan pioneer awal Gerakan Literasi di Kepulauan Riau. Bahkan sudah berkali-kali dinobatkan sebagai tokoh literasi nasional versi MediaGuru.
Erman Zaruddin yang merupakan Kepala Kantor Kemenag Bintan dengan sejuta pengalaman di dunia pendidikan sudah pasti memahami permasalahan lembaga pendidikan dalam mengembangkan literasi. Dia menuturkan kondisi literasi di sekolah dan madrasah pada umumnya hampir sama dimana capaian literasi masih cukup rendah.
Hasil studi internasional menunjukkan bahwa kemampuan literasi peserta didik Indonesia masih di bawah standar global. Sebabnya tentu saja banyak faktor. Minat baca peserta didik di Indonesia juga masih tergolong rendah, dibuktikan dengan jumlah kunjungan ke perpustakaan yang masih minim. Seterusnya, banyak sekolah dan madrasah yang masih kekurangan fasilitas penunjang literasi, seperti perpustakaan yang representatif dan bahan bacaan yang menarik.
Mengembangkan literasi akan membutuhkan effort yang lebih kuat, karena akan menghadapi sejumlah tantangan. Budaya membaca sangat dibutuhkan. Membangun budaya membaca yang kuat di lingkungan sekolah dan madrasah masih menjadi tantangan tersendiri.
Keterbatasan sumber daya. Keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia yang terampil menjadi kendala dalam mengembangkan program literasi. Perubahan gaya hidup dengan gaya hidup digital dan ketergantungan pada teknologi dapat menggeser minat baca peserta didik.
Komitmen pemangku kepentingan. Dibutuhkan komitmen yang kuat dari semua pemangku kepentingan untuk mewujudkan peningkatan literasi di sekolah dan madrasah.
Namun, dia juga membagikan sejumlah strategi yang bisa dikembangkan dalam meningkatkan literasi di sekolah.
Pertama, Pembiasaan Membaca. Mewajibkan peserta didik membaca buku selama 15-30 menit setiap hari sebelum pembelajaran dimulai.
Kedua, Pengembangan Perpustakaan. Memperkaya koleksi buku di perpustakaan sekolah dan membuat suasana perpustakaan yang nyaman.
Ketiga, Integrasi Literasi di Kurikulum. Mengintegrasikan literasi ke dalam semua mata pelajaran, bukan hanya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Keempat, Peran Guru dalam Meningkatkan Literasi. Guru harus menjadi teladan dalam kegiatan membaca dan menulis di lingkungan sekolah. Guru harus mengintegrasikan literasi ke dalam proses pembelajaran di kelas. Guru harus memfasilitasi diskusi dan kegiatan literasi yang interaktif di kelas. Guru harus memberikan umpan balik yang konstruktif untuk memotivasi peserta didik. Orang tua harus terlibat aktif dalam mendukung program literasi di sekolah. Sekolah dan madrasah harus menjalin kemitraan dengan masyarakat untuk memperkaya program literasi. Dan tentunya pemerintah, perusahaan, dan organisasi lain harus memberikan dukungan untuk program literasi.
Hatiman.