MTs Teluk Sasah Sukses Peringati Isra Mikraj 1445 H
MTs Teluk
Sasah Sukses Peringati Isra Mikraj 1445 H
Kemenag
Bintan (Humas)—MTs Teluk Sasah sukses gelar peringatan Isra Mikraj 1445 H. Tema
yang diangkat adalah ‘Menuntun Insan Mandiri Untuk Beribadah dengan khusuk, serta
Menjadikan Satri Yang Beriman, Beradab dan Bertaqwa’.
Turut hadir
dalam acara Peringatan Isra' Mi’raj, Kepala KUA desa Teluk Sasah, Mulyadi dan
juga Kepala Yayasan Al-Hikmah yang dalam ini diwakilkan oleh Wakil Kepala
Yayasan, Kholik. Kegiatan tersebut diisi oleh ananda Rosida Meli Ulfa sebagai pembaca
kitab suci Al-quran, ananda Thalita Fathika Putri sebagai pembaca salawat, ananda
Julia dan Izzati sebagai pembawa acara, dan Ustadz Mulyadi yang memberikan
tausiyah.
Keduanya sangat
mengapresiasi keaktifan dan keberanian para santri untuk tampil diacara
tersebut juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh santri yang turut hadir
dalam acara ini.
Mulyadi
mengatakan peringatan Isra Mikraj merupakan peristiwa luar biasa yang dialami
oleh Nabi Besar Muhammad Saw. Nabi melakukan perjalanan pada malam hari dari
Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina dan kemudian naik ke
langit ketujuh untuk menerima perintah saalat lima waktu dari Allah SWT. Hal itu
menunjukan betapa pentingnya kewajiban melaksanakan salat bagi kita semua
selaku seorang muslim.
Dalam
perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad Saw juga menerima perintah salat dari
Allah yaitu 50 kali dalam sehari, namun setelah diberi keringanan jadilah lima
waktu sehari. Berikut adalah pentingnya kewajiban melaksanakan saalat bagi kita
semua selaku seorang muslim yang perlu dimaknai serta diambil hikmahnya yaitu,
Pertama, bukti
Allah menyangi hambanya. Terjadinya Isra dan Mikraj berlangsung pada tahun
kesedihan bagi Rasullah yaitu ketika dirinya baru saja ditinggal oleh orang
terdekatnya, saat itu juga Allah mengutus Malaikat Jibril untuk membawa Nabi
Muhammad melakukan perjalanan mulianya sebagai bentuk penghiburan dari Allah.
Kedua, memperbaiki
kualitas salat. Dalam perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad Saw juga menerima
perintah salat dari Allah yaitu 50 kali dalam sehari, namun setelah diberi
keringanan jadilah lima waktu sehari.
Ketiga, mempercayai
kekuasaan Allah. Isra dan mikraj mengajarkan bahwa Allah maha kuasa, karena
perjalanan Nabi Muhammad tersebut seolah tak masuk akal apabila dilakukan hanya
satu malam.
“Oleh sebab
itu marilah kita memperbanyak amal saleh, jadikanlah peristiwa Isra Mikraj Nabi
Muhammad sebagai media atau pedoman pencerahan bagi sikap dan tindakan kita,
sehingga dari waktu ke waktu, dari hari ke hari amaliah kita akan terus
mengalami peningkatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas,” kata Mulyadi.
Diantara
pesan moral yang terkandung dalam pelaksanaan salat adalah terciptanya secara
nyata sebuah tatanan masyarakat, yaitu terbentuknya sifat adil, jujur, santun,
kasih sayang dan persaudaraan.
Hartati