Berita

Penguatan Kampung Moderasi di Kelurahan Kawal, Abu Sufyan Jelaskan Makna Moderasi Beragama

Berita

Penguatan Kampung Moderasi di Kelurahan Kawal, Abu Sufyan Jelaskan Makna Moderasi Beragama

 

Kemenag Bintan (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan, H. Abu Sufyan menguraikan makna moderasi beragama dalam kegiatan yang bertajuk pengembangan kampung moderasi dilingkungan Kantor Kemenag Bintan. Kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Lurah Kawal, Rabu, 20 Nopember 2024.

 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya Kelurahan Kawal merupakan salah satu wilayah yang dikembangkan menjadi kampung moderasi karena dikenal memiliki multikultarisme yang tinggi.

 

Sebagai tindak lanjut atas oenetapan tersebut, Kantor Kemenag Bintan menggelar kegiatan untuk pengembangan lebih lanjut.

 

Dalam arahannya Abu Sufyan mengatakan dalam perkembangannya moderasi beragama memiliki beberapa kata kunci sebagai ciri khas utama, antara lain penghargaan terhadap tradisi, anti kekerasan, toleransi, komitmen kebangsaan, taat konstitusi, berimbang, adil, kemasalahatan umum dan kemanusiaan.

 

Dia memastikan moderasi beragama bukan hal absurd yang tidak diukur. Mantan Kabag Tata Usaha Kanwil Kemenag Kepri itu mengatakan Kepulauan Riau dalam decade terakhir memiliki indeks toleransi yang tinggi berkat moderasi beragama yang telah dilaksanakan sepenuhnya.

 

Keberhasilan moderasi beragama dalam kehidupan masyarakat Indonesia dapat terlihat dari tingginya nilai empat indikator utama yang saling bertautan. Komitmen kebangsaan dapat dilihat dari Penerimaan terhadap prinsip-prinsip berbangsa dan bernegara sebagaimana yang tertuang dalam konstitusi dan regulasi di bawahnya.

 

Indikator toleransi dapat dilihat dari sikap menghormati perbedaan dan memberi ruang orang lain untuk berkeyakinan, mengekspresikan keyakinannya, dan menyampaikan pendapat, menghargai kesetaraan dan setia bekerjasama.

 

Sikap anti kekerasan ditunjukkan dengan menolak tindakan seseorang atau kelompok tertentu yang menggunakan cara-cara kekerasan, baik secara fisik maupun verbal, dalam mengusung Perubahan yang diinginkan.

 

Sementara itu, penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap tradisi sudah diberikan oleh masyarakat Bintan. Orang Melayu yang ramah dan terbuka selalu siap menerima tradisi dan budaya manapun untuk tumbuh dan berkembang bersama, sejauh tidak bertentangan dengan pokok-pokok ajaran agama.

 

Aryanti. 

Bagikan Postingan Ini:
© . Tim IT Diskominfo Kabupaten Bintan