Ponpes Madani Tebuireng Bintan Gelar Wisuda II Prodi Kitab dan Purnasiswa MTs dan MA
(Kemenag
Bintan) – Selasa (21/6/2022), Pondok Pesantren (ponpes) Madani Tebuireng Bintan
menggelar Wisuda II Program Studi (Prodi) Kitab sekaligus Purnasiswa MTs dan
MA Tahun Pelajaran 2021-2022. Kegiatan bertempat di Gedung Pertemuan Madani Tebuireng Bintan di Jalan
Tata Bumi Km. 20 Ceruk Ijuk Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya.
Kegiatan seremonial yang dibawakan oleh MC dalam 3 bahasa yakni Bahasa Indonesia, Arab, dan Mandarin ini dihadiri oleh Plh. Sekda Bintan, Hj. Kartini, Kabag Kesra Setda Bintan, Hj. Mardiani, dan Plt. Kaban Kesbangpol, H. Muhammad Lukman. Sedangkan dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bintan tampak saat itu Kepala Kantor, H. Erman Zaruddin, didampingi oleh Kasi PD-Pontren (Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren), H. Rostam Efendi, dan Kasi Pendidikan Madrasah, Hj. Khotijah.
Dalam sambutannya, Pengasuh Ponpes Madani Tebuireng Bintan, K.H. Nurkholis, menyampaikan sebanyak 68 santri Prodi Kitab yang akan diwisuda. Dari jumlah tersebut terdapat 35 santri dan 33 santriwati yang mampu membaca, menghafal, dan memahami Kitab Kuning. Sementara siswa-siswi yang purna (selesai/lulus) dari jenjang MTs berjumlah 16 orang, jenjang MA berjumlah 11 orang, ditambah jenjang Ula dan Wustha yang jumlahnya mencapai 68 santri.
Nurkholis mengharapkan semoga santri yang diwisuda mendapat prestasi dan berakhlak mulia. Mewakili pengasuh dan dewan guru Ponpes Madani Tebuireng Bintan, ia memohon maaf kepada wali santri jika dalam menjalankan tanggung jawab/amanah belum maksimal, dan juga memohon maaf jika ada tindakan yang dirasa kurang pada tempatnya selama berinteraksi.
Selain itu, ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada Pemkab Bintan yang telah membantu Ponpes Tebuireng untuk membuka unit baru SMP Sains yang sama dengan Ponpes Tebuireng Pusat. “Kepada Bapak Bupati dan jajarannya, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan baik moril maupun materiil. Terima kasih atas insentif yang diberikan kepada guru-guru kami. Insyaallah, tahun 2023 kami akan mandiri dalam pengertian mampu menggaji guru secara mandiri,” katanya.
Sebelum menutup sambutan, Nurkholis juga menginformasikan tentang ekstrakurikuler baru yang ada di Ponpes Madani Tebuireng Bintan. “Alhamdulillah sudah bertambah ekstrakurikuler di pondok ini. Anak-anak yang hari ini diwisuda dan purna, mereka di samping mendapat pelajaran berupa Kitab Kuning juga ada yang dibekali oleh kemahiran-kemahiran lainnya seperti kemampuan berbahasa Mandarin, Broadcasting, Pencak Silat, Memanah dan lainnya,” ujarnya.
Mewakili para santri yang diwisuda, Audri Shany Amelia mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih kepada kepada pengasuh, ketua yayasan serta ustaz-ustazah, Kepala MTs dan MA serta seluruh guru. Perpisahan hari ini menurutnya merupakan penundaan pertemuan kembali nantinya.
“Maknai
hari ini dengan perasaan bahagia dan optimis, bahagia karena kita sudah
menunaikan tugas belajar dengan baik dan
optimis untuk menyambut dunia Baru dgn lebih baik lagi. Kepada para
ustaz-ustazah, mohon doakan kami supaya kami dapat menjadi anak yang berguna
dan bermanfaat bagi bangsa, negara, dan agama,” pintanya.
Setelah itu, perwakilan wali santri, Muslim asal Kabupaten Lingga, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas seluruh kebaikan dan jasa para ustaz-ustazah yang telah membimbing anak-anak mereka. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para putra-putrinya yang telah menuntaskan pendidikan di pondok ini.
“Semoga anak kami menjadi generasi penerus bangsa yang beriman kepada Allah. Kami juga mohon maaf andaikan ada silap kata dan salah dalam bersikap. Kami juga mendoakan mudah-mudahan Pondok Pesantren Madani Tebuireng Bintan semakin maju dan meningkat dalam kuantitas dan kualitas,” harapnya.
Kepala Kantor Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin, yang berkesempatan hadir saat itu menyatakan bahwa Ponpes Madani Tebuireng Bintan adalah satu-satunya yang ada di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Ia menambahkan, untuk melancarkan pendidikan di ponpes harus ada kepercayaan antara wali santri dan pengelola ponpes, karena anak yang diamanahkan untuk belajar di ponpes. Kedepannya, diharapkan kerja sama antara Kemenag dengan ponpes semakin lebih baik lagi dan saling mendukung. Erman juga mendoakan lulusan ponpes cabang Tebuireng Pusat yang berada di Bintan ini bisa membangun masa depan dan membangun negeri.
“Pada momen wisuda ini saya merenungi bahwa wisuda santri ini lahir dari perjuangan yang sangat berat dan panjang. Pondok pesantren mengasuh santrinya selama 6 tahun, perjuangan para santri selama 6 tahun untuk mengaji, perjuangan orang tua membiayai dan menahan kerinduan juga selama 6 tahun. Maka insyaallah perjuangan ini akan melahirkan kebahagiaan dunia dan akhirat,” tukasnya.
“Meskipun telah lulus jangan lemah untuk menghafal kitab dan memahami isinya. Bagi siswa-siswi madrasah yang sudah tamat semoga dapat menyambung ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yang berbasis Islam. Di Bintan tumbuh subur ponpes sebagai tempat pilihan belajar,” cetus Erman.
Sementara itu, sambutan Plt. Bupati Bintan saat itu diwakii oleh Plt. Kepala Badan Kesbangpol, H. Muhammad Lukman. Mengawali kalimatnya, ia mengutarakan bahwa Pemkab Bintan mendukung penuh program pendidikan berbasis keagamaan seperti Ponpes Madani Tebuireng Bintan. Ia mengucap syukur karena Allah menganugerahi Bintan dengan ponpes ini.
“Oleh karena itu di Pemkab Bintan melalui Kesra mengucurkan dana untuk bidang keagamaan ini baik untuk rumah ibadat, imam masjid, dan para pengajar TPQ. Santri-santri yang kita wisuda ini bukan hanya sudah dibekali oleh kemampuan awal membaca Al-Qur’an dan kitab, tetapi juga yang paling penting mereka telah kita bekali dan kita wasiatkan akhlak yang baik,” tuturnya.
“Ada 32 kegiatan ektrakurikuler di Ponpes Madani Tebuireng Bintan ini, tapi itu tidak ada apa-apanya dibanding dengan urgensi akhlak. Dari itu mudah-mudahan alumni pondok pesantren ini menjadi santri yang alim yang berakhlakul karimah,” imbuhnya.
Kemudian, kegiatan diisi dengan orasi ilmiah yang dibawakan oleh Ustaz Fajar Tresna Utama, seorang Dosen STAIN SAR Kepri. Dalam orasinya, ia mengutip perkataan K. H. Zarkasih bahwa Tebuireng adalah baju besar yang dipakai, supaya indah baju ini, maka bukanlah dengan mengecilkan baju melainkan dengan membesarkan badan supaya baju itu sesuai dengan dirimu.
“Artinya berupayalah meraih kebesaran dan kehormatan Pondok Pesantren Tebuireng, jadilah cermin Tebuireng yang berilmu dan berakhlak. Santri itu tak ada pernah kata berhenti, karena santri itu artinya orang yang senantiasa mengaji. Dan belajar hanyalah berhenti karena satu hal saja yaitu mati. Jadilah santri di semua lini,” serunya. (eri/nur/rostam/AP)