Sambut Ramadan 1443 H, MIN 1 Bintan Gelar Kegiatan Pesantren Ramadan
(Kemenag
Bintan) - Senin (4/4/2022), MIN 1 Bintan sambut Bulan Suci Ramadan 1443 H dengan kegiatan
menggelar Pesantren Ramadan bagi siswa-siswinya. Kegiatan dimulai dari tanggal
04 s.d. 06 April 2022. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran dari Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau tanggal 23 Maret 2022 tentang
Pelaksanaan Proses Pembelajaran Tahun Pelajaran 2021/2022.
Kegiatan Pesantren Ramadan ini dilaksanakan di Aula MIN 1 Bintan dan dimulai dari pukul 08.00 s.d. 10.00 WIB. Terdapat 3 kelas saja yang mengikuti kegiatan ini yaitu siswa-siswi kelas 4 s.d. kelas 6 dengan jumlah siswa 58 orang. Selama kegiatan berlangsung siswa wajib menggunakan baju kurung.
Ada dua materi yang disampaikan pada kegiatan tersebut yaitu, moderasi beragama dan penguatan pendidikan karakter. Pesantren Ramadan yang diadakan selama kurang lebih 3 hari ini juga diisi dengan tadarus Al-Qur'an.
MIN 1 Bintan merupakan sekolah yang istimewa karena madrasah yang berlokasi di Desa Berakit Kecamatan Teluk Sebong ini merupakan madrasah satu-satunya yang masih menerima siswa-siswi non-muslim. Mereka yang non-muslim juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak sama seperti siswa yang lainnya.
Seluruh siswa-siswi MIN 1 Bintan termasuk non-muslim juga mengikuti kegiatan Pesantren Ramadan. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan tersebut tidak hanya belajar terkait Agama Islam saja tetapi terdapat materi moderasi beragama dan juga penguatan pendidikan karakter, yang artinya siswa non-muslim juga berhak untuk ikut serta.
Ridwan
selaku Kepala MIN 1 Bintan menyampaikan, semoga di bulan suci Ramadan tahun ini
lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, dan semua umat Islam yang menjalankan
ibadah puasa diberikan kelancaran dan keberkahan.
“Saya berharap dengan diadakannya kegiatan Pesantren Ramadan ini para siswa dapat mengerti dan memahami tentang penerapan nilai agama dan penguatan pendidikan karakter melalui materi-materi yang telah disampaikan. Sikap Saling menghormati dan saling menghargai, itu lah yang dinamakan moderasi beragama," ujar Ridwan. (AP)