Santri Ponpes Syaikh Zainuddin NW Bintan Optimalkan Liburan Idulfitri Dengan Ziarahi Pulau Penyengat
Santri Ponpes Syaikh Zainuddin NW Bintan Optimalkan Liburan Idulfitri
Dengan Ziarahi Pulau Penyengat
Kemenag Bintan (Humas) - Dalam rangka libur bersama Idulfitri 1445 H, para santri Ponpes Syaikh
Zainuddin Nahdlatul Wathan Bintan menggelar ziarah ke pulau Penyengat. Kegiatan
yang dilaksanakan pada Ahad, 14 April / 5 Syawal itu, diikuti juga oleh
beberapa walisantri dan pengasuh serta ustadz-ustadzah pondok pesantren.
Pimpinan pondok pesantren, Kyai Saepuddin, mengatakan bahwa
kegiatan dilakukan selain untuk menjalin silaturrahim dan memperkuat rasa
kekeluargaan antara walisantri dan pengasuh pondok pesantren juga untuk
meningkatkan motivasi para santri melakukan wisata religi. Hal ini bermanfaat
untuk mengarahkan bebiasaan anak-anak muda yang biasanya mengisi liburan
lebaran mereka ke pantai dan tempat-tempat wisata lainnya yang kecenderungannya
hanya untuk santai-santai semata.
“Oleh karena itu, kegiatan wisata religi ini dikemas lebih rapi
sehingga memiliki nilai lebih dari sekedar santai-santai dan hiburan,” ujar Saepuddin.
Penanggung jawab acara, Ust Khairul Arifin, menjelaskan perjalanan
liburan wisata ke Penyengat kali ini diikuti 60 orang dengan mencarter 3 buah pompon,
alat transportasi laut masyarakat Penyengat. Titik kumpul peserta di salah satu
rumah walisantri di Tanjung Unggat.
“Kebetulan banyak walisantri kita dari tanjung Unggat. Penyeberangan
ke Penyengat berangkat dari pelabuhan pelantar Tanjung Unggat karena di
pelabuhan pelantar 2 Penyengat terlalu padat. Maklum ini hari minggu dan momen
lebaran. Orang yang berziarah ke Penyengat mengalami puncaknya,” tambah Ust.
Khairul Arifin.
Rombongan berangkat dari Tanjung Unggat jam 11.00 Wib karena
menunggu redanya hujan yang lebat. Sesampai di Penyengat rombongan langsung
menuju masjid Raya Sulthan Riau Penyengat untuk melaksanakan salat Zuhur
berjamaah. Semua peserta diintruksikan dan dikondisikan untuk bisa salat
berjamaah sekaligus. Hal ini untuk menguatkan rasa religi dan meningkatkan
spiritualitas para santri.
Seusai salat Zuhur, rombongan dijemput makan siang oleh salah
seorang walisantri yang kebetulan asli Penyengat yang tinggal di dekat komplek
Rumah Ahmat Tabib. Setelah makan diadakan acara doa bersama dan ramah tamah.
Selesai makan dan doa bersama, kegiatan dilanjutkan dengan ziarah
makam dan situs-situs bersejarah yang ada di Pulau Penyengat. Kegiatan ini
menurut Kyai Saepuddin dimaksudkan untuk mendoakan arwah paraSultan, raja dan
tokoh pemimpin dan ulama yang banyak berjasa mengembangkan Islam di Tanah
Melayu. Selain itu kegiatan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi
dan menjadi inspirasi bagi para santri agar dapat mencontoh dan meneladani
mereka. Di dalam jiwa dan hati para santri diharapkan tertanam cita-cita dan hikmah
yang tinggi menjadi orang-orang besar, menjadi tokoh agama dan masyarakat,
bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa sebagaimana yang telah dilakukan oleh
para syuhada yang dimakamkan di Penyengat.
Perjalanan wisata religi ini ditutup dengan salat Ashar berjamaah
bersama di masjid Raya Sultan Riau Penyengat, lalu pulang kembali ke rumah
masing-masing.