Berita

Seminar Potret Pendidikan Ramah Anak, Riadul Afkar Insersi Muatan Moderasi Beragama

Berita

Seminar Potret Pendidikan Ramah Anak, Riadul Afkar Insersi Muatan Moderasi Beragama

 

Kemenag Bintan (Humas) – Kepala Bidang Paksi Kanwil Kemenag Kepri, H. Riadul Afkar menjadi narasumber pertama yang memberikan materi pada kegiatan seminar potret pendidikan ramah anak yang diselenggarakan oleh Kantor Kemenag Bintan – FKPP Kabupaten Bintan. Kegiatan dipusatkan di ponpes Idris Bintan sekaligus menjadi lokasi expo pondok pesantren, belum lama ini.

 

Riadul Afkar mengatakan pesantren berperan strategis dalam pencegahan kekerasan terhadap anak di lingkungan pendidikan, karena mayoritas santri berada dalam rentang usia anak-anak. Keterlibatan agama dalam perlindungan anak diakui memiliki dampak yang signifikan dalam kepentingan terbaik anak di Indonesia.

 

Dia mengatakan implementasi PMA Nomor 73 Tahun 2022 dan moderasi beragama bagi pondok pesantren melibatkan ekosistem pesantren yang meliputi lembaga pesantren, pengasuh, santri, wali santri, tenaga pendidik, alumni dan masyarakat.

 

Usai menguraikan lembaga pendidikan pesantren ramah anak, Riadul Afkar menguraikan urgensi moderasi beragama pada semua elemen masyarakat termasuk lembaga pendidikan seperti pesantren. Dia mengatakan setidaknya ada tiga tantangan mengapa moderasi beragama perlu terus diperkuat.

 

Pertama, berkembangnya cara pandang, sikap dan praktik beragama yang berlebihan (ekstrem), yang mengesampingkan martabat kemanusiaan, berkembangnya klaim kebenaran subyektif dan pemaksaan kehendak atas tafsir agama serta pengaruh kepentingan ekonomi dan politik berpotensi memicu konflik, dan berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan kecintaan berbangsa dalam bingkai NKRI.

 

Dia menjelaskan Indonesia adalah negara yang bermasyarakat religius dan majemuk. Meskipun bukan negara agama, masyarakat lekat dengan kehidupan beragama dan kemerdekaan beragama dijamin oleh konstitusi.  Menjaga keseimbangan antara hak beragama dan komitmen kebangsaan menjadi tantangan bagi setiap warga negara.

 

Moderasi beragama merupakan perekat antara semangat beragama dan komitmen berbangsa. Di Indonesia, beragama pada hakikatnya adalah ber-Indonesia dan ber-Indonesia itu pada hakikatnya adalah beragama.

 

Moderasi Beragama menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis, damai dan toleran sehingga Indonesia maju.

 

Hatiman.

Bagikan Postingan Ini:
© . Tim IT Diskominfo Kabupaten Bintan