Berita

Terima Audiensi BKKBN Kepri, Kakankemenag Bintan Beri Saran Gandeng Ketua RT/RW Agar Lebih Masif Cegah Stunting

Berita

(Kemenag Bintan) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Bintan H. Erman Zaruddin didampingi Kasubbag TU dan jajaran Kepala Seksi menerima kunjungan audiensi dari BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Audiensi dilaksanakan di ruang kerja nya, Senin (7/11/2022).

Mengawali perbincangan, Rohina selaku ketua rombongan dari BKKBN Kepri menyampaikan kunjungan ini bertujuan untuk silaturahmi sekaligus menyampaikan Amanah presiden dalam Perpres nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Selain itu, untuk menindaklanjuti nota kesepahaman antara Kemenag dan BKKBN yang selayaknya diteruskan sampai ke tingkat bawah sesuai regulasi yang sudah diatur.

“Kalau dulu pencegahan stunting dari baduta (anak bawah dua tahun) dan ibu hamil, ternyata yang terbaik pencegahan stunting dimulai dari catin (calon pengantin),” kata Rohina.

Provinsi Kepri sendiri termasuk 4 terendah stunting setelah Provinsi DIY, Bali, dan DKI Jakarta. “Namun kita tidak boleh terlena agar tidak bertambah jumlah penderita stunting. Kenapa pemerintah sangat getol mencegah stunting, karena permasalahan stunting bisa terbawa dari kecil hingga masa tua, rentan kena sakit diabetes, jantung dan sakit lainnya,” ucap Rohina.


Rohina menerangkan, pencegahan stunting tidak bisa hanya digerakkan oleh satu instansi, harus melibatkan sektor lainnya. “Oleh karena itu, jajaran Kemenag terutama KUA (Kantor Urusan Agama) menjadi salah satu garda terdepan, karena selain melaksanakan pembinaan rohani juga bisa menitipkan pesan kepada catin untuk melaksanakan pemeriksaan sebelum menikah,” terangnya.

“Tujuan dari program ini adalah bagaimana generasi yang lahir nantinya sehat dan kuat, mampu bersaing untuk menyiapkan generasi di tahun 2045, Indonesia Emas. Kita menargetkan tahun 2024 terjadi penurunan stunting sebesar 14%, untuk itu butuh keterlibatan kita semua,” ungkapnya.

Kakankemenag Bintan Erman Zaruddin menyambut baik dan mendukung program pencegahan stunting ini. “Secara umum di Kabupaten Bintan kegiatan pencegahan stunting sudah kami dukung semua melalui KUA kecamatan. Dari dulu Kemenag sudah berbuat, sudah memberikan nasihat perkawinan sekaligus kesehatan kepada catin, bahkan sekarang catin harus mengikuti bimbingan perkawinan 16 JPL,” tuturnya.


Erman memberikan beberapa masukan pada saat itu, menurutnya peran Kemenag dalam pencegahan stunting lebih ke pembinaan, imbauan, dan ceramah bukan pendataan. Hal ini dikarenakan, pernikahan yang lewat Kemenag hanya dari umat Islam, sedangkan umat agama lain melalui Disdukcapil. Untuk itu, menurutnya lebih tepat lagi jika program pencegahan stunting melibatkan Ketua RT/RW tempat catin tinggal.

“Kalau mau massif lagi gerak pencegahan stunting ini kita amati lagi di mana hulu yang sebenarnya yaitu Ketua RT/RW yang mengeluarkan surat pengantar nikah. Karena Kemenag tidak membawahi pernikahan selain Islam. Pesan besar ini harus disampaikan secara bersama, tidak bisa sporadis,” jelasnya.

Erman menambahkan, belum pernah ada catin yang mendaftarkan pernikahan dari 3 bulan pranikah, paling cepat 1 bulan dan biasanya 10 hari sebelum hari H, sehingga sulit untuk dilakukan pendataan 3 bulan pranikah. Sedangkan untuk pembinaan dan ceramah pencegahan stunting, menurutnya Kemenag Bintan bisa menggerakkan 73 Penyuluh Agama Islam yang tersebar se-Kabupaten Bintan.

“Kemenag bisa menyatukan pesan pencegahan stunting dari ceramah yang disatukan Bahasa khutbahnya. Jika perlu pakai banner bisa dibuatkan isi pesan BKKBN untuk dipasang di depan Gedung KUA. Saya sarankan masukkan Ketua RT/RW, kalau KUA tidak perlu diragukan lagi mesti ada sosialisasinya,” pungkasnya.

Hadir juga saat itu Kepala KUA terdekat yakni, Kepala Kecamatan Toapaya, H. Zainal Nahra, dan Kepala KUA Kecamatan Teluk Bintan Mulyadi.(AP)

 

Bagikan Postingan Ini:
© . Tim IT Diskominfo Kabupaten Bintan