Ustaz Rio Putra Berikan Tausiyah Malam Ketiga di Masjid Raya Sulthan Riau Penyengat
Ustaz Rio
Putra Berikan Tausiyah Malam Ketiga di Masjid Raya Sulthan Riau Penyengat
Kemenag
Bintan (Humas) - Penyuluh Agama Islam Kecamatan Toapaya, Bintan, Rio Putra memberikan
tausiyah Ramadhan 1445 H malam ketiga di Masjid Raya Sulthan Riau, Pulau
Penyengat, Rabu (13/3/2024) malam.
Dia
mengangkat tema puasa adalah upaya menggapai taqwa.
Puasa
menurut bahasa arab artinya “menahan”. Sedang menurut istilah adalah seseorang
berpuasa menahan haus dan lapar mulai terbit fajar sampai terbenam matahari dan
dan menjaga dari hal-hal yang membatalkannya.
Dengan
kita berpuasa di bulan suci Ramadhan, kata Rio maka kita bisa menggapai ketaqwaan
kepada Allah SWT. Sebagai mana Allah berfirman dalam surat Al Baqarah Ayat 183
yang artinya “Hai orang orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, mudah mudahan kamu menjadi
orang bertaqwa”.
“Maka
kita dipanggil oleh Allah Swt untuk mengerjakan ibadah puasa di bulan Ramadhan
dengan hukum wajib. Artinya wajib orang Islam yang beriman kepada Allah. Banyak
saudara-saudara kita yang beragama Islam, namun ketika Ramadan datang dia tidak
berpuasa. Maka Allah memanggil untuk melaksanakan puasa bagi orang beriman
bukan orang Islam. Orang beriman pasti Islam, orang Islam belum tentu beriman,”
jelasnya.
Rio
menjelaskan puasa itu bukan saja kewajiban umat nabi Muhammad saja, tapi umat
sebelum nabi Muhammad sudah diperintahkan puasa. Umat nabi sebelum Muhammad
berpuasa dengan kaifiat yang berbeda-beda dan puasa bertujuan untuk meraih
nilai-nilai taqwa kepada Allah Swt.
Untuk
memperoleh ketaqwaan kepada Allah Swt, terdapat beberapa amalan yang bisa
dilakukan untuk menyempurnakan ibadah puasa kita.
Pertama,
memperbanyak membaca Al-Qur'an di malam hari setelah salat tarawih dan witir
secara bertadarusan bersama-sama di masjid/surau.
Kedua, menjaga
puasa secara baik artinya jangan sampai rusak nilai pahala puasa kita.
Ketiga,
menahan panca indra kita di dalam kehidupan sehari hari seperti telinga, lisan,
mata, kaki dan qalbu kita dari hal hal yang negatif yang dapat merusak pahala
ibadah puasa.
Keempat, memperbanyak
amalan-amalan sunnah Ramadan seperti dzikir mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Kelima, bersedekah
di bulan Ramadhan sebagai Rasullah bersabda yang maknanya sedekah yang lebih
afdhol itu adalah di bulan Ramadhan.
Keenam, memberi
makan orang berbuka puasa. Orang yang memberi berbuka puasa itu maka pahala
yang memberi sama dengan orang puasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang
berpuasa.
Hatiman.