Workshop Penguatan Literasi di SMKN 1 Bintan, Erman Zaruddin Jelaskan Kondisi Literasi di Sekolah
Workshop Penguatan Literasi di SMKN 1 Bintan, Erman Zaruddin Jelaskan Kondisi Literasi di Sekolah
Kemenag Bintan (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan, H. Erman Zaruddin menjadi narasumber bersama Ketua DWP Kemenag Bintan, Hj. Ermayati Erman. Keduanya memang dikenal sebagai tokoh literasi nasional versi Media Guru Indonesia dekade terakhir dengan berbagai karya. Erman Zaruddin memberikan materi dalam kapasitasnya sebagai Ketua Ikatan Pendidik Penulis Kepulauan Riau (IPP) Kepri.
Setidaknya terdapat tiga narasumber dalam kegiatan yang bertajuk workshop penguatan literasi di SMK Negeri 1 Bintan Timur, Rabu, 25 September 2024. Mereka antara lain H. Erman Zaruddin, Iwan Berri Prima dan Hj. Ermayati.
Dalam uraiannya, Erman menjelaskan kondisi literasi di sekolah saat ini. Dia mengatakan hasil studi internasional menunjukkan bahwa kemampuan literasi peserta didik Indonesia masih di bawah standar global. Demikian pula minat baca peserta didik di Indonesia juga masih tergolong rendah, dibuktikan dengan jumlah kunjungan ke perpustakaan yang masih minim. Banyak sekolah yang masih kekurangan fasilitas penunjang literasi, seperti perpustakaan yang representatif dan bahan bacaan yang menarik.
Untuk itu perlu dibangun budaya literasi di sekolah. Budaya literasi yang dimaksud mulai dari membangun budaya membaca yang kuat di lingkungan sekolah. Meman gada tantangan keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia yang terampil menjadi kendala dalam mengembangkan program literasi. Selain itu, gaya hidup digital dan ketergantungan pada teknologi dapat menggeser minat baca peserta didik. Nah, untuk itulah dibutuhkan komitmen yang kuat dari semua pemangku kepentingan untuk mewujudkan peningkatan literasi di sekolah.
Namun Erman juga memberikan sejumlah strategi bagaimana meningkatkan literasi di sekolah yang meliputi pembiasaan membaca, dimana siswa diwajibkan membaca buku minimal selama 15- 30 menit setiap hari sebelum memulai pembelajaran. Upaya itu harus didukung dengan pengembangan perpustakaan dengan memperkaya koleksi buku di perpustakaan sekolah dan membuat suasana perpustakaan yang nyaman. Agar Lebih efektif perlu dilakukan integrasi dalam kurikulum dengan mengintegrasikan literasi ke dalam semua mata pelajaran, bukan hanya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Hatiman.